Banda Aceh (ANTARA) - Provinsi Aceh merupakan daerah keempat terbanyak yang berpartisipasi dalam KIHAJAR STEM kata pejabat di provinsi setempat.
“Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN) Kemdikbud RI menjadikan Aceh sebagai salah satu daerah yang dilaksanakan seminar Kihajar TIK Talks secara virtual,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik telah melaksanakan kegiatan itu dengan meriah dan sukses, dengan jumlah peserta mencapai 3112 dari berbagai kalangan dari seluruh Indonesia.
Ia menjelaskan berdasarkan data dapodik jumlah guru di Aceh mencapai 25.835 orang. Sedangkan kompetensi guru terhadap penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pembelajaran sebagian besarnya dinilai masuk dalam kategori standar.
“Kami berharap agar para guru terus berupaya meningkatkan kualitasnya terutama dalam penggunaan IT untuk pembelajaran,” katanya.
Menurut dia Dinas Pendidikan dan Dinas Komunikasi, Informatikan dan Persandian terus berupaya mengatasi persoalan jaringan internet di seluruh Aceh.
Disdik Aceh mencatat masih ada sekitar 71 SMA/SMK dan SLB yang belum memiliki akses jaringan internet.
“Pemerintah Aceh terus berupaya agar jaringan internet di seluruh Aceh dapat berjalan secara optimal,” katanya.
Kadisdik mengatakan agar pembelajaran berjalan secara optimal maka beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu peningkatan kompetensi guru, pemerataan guru, ketersedian sarana pendukung pembelajaran, sumber belajar dan manajemen kepemimpinan di sekolah.
Menurut dia dengan adanya desain peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan Aceh melalui optimalisasi proses pembelajaran, maka akan lahir output dan outcome hasil pembelajaran terus meningkat setiap tahunnya.
Plt. Kepala Pusdatin Kemendikbud, M. Hasan Chabibie mengatakan pihaknya mengapresiasi pelajar Aceh dari jenjang SD, SMP hingga SMA yang telah berkontribusi untuk mendaftarkan diri sebagai peserta lomba Kihajar STEM yang berjumlah 3.588 orang.
“Kihajar STEM merupakan wadah eksplorasi siswa jenjang SD, SMP, SMA dan SMK sederajat melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi berbasis Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM),” katanya.
“Tujuan diselenggarakanya KIHAJAR TIK Talks meningkatkan kemampuan literasi pemanfaatan TIK, Kemandirian dalam pengembangan TIK untuk Pendidikan dan sebagai sarana sosialisasi dari pemanfaatan konten Rumah Belajar, TV Edukasi dan Suara Edukasi. Peserta dari kegiatan KIHAJAR TIK Talks ini adalah tenaga pengajar, tenaga kependidikan, komunitas pendidik maupun orangtua murid,” katanya.
Aceh menjadi provinsi keempat dari 8 Provinsi yang ditetapkan panitia menjadi penyelenggaraan KIHAJAR TIK Talks tahun 2020, hal tersebut ditetapkan dengan perhitungan persentase jumlah siswa dari seluruh jenjang Pendidikan yang berada di suatu provinsi, dengan jumlah siswa yang mendaftar di pelaksanaan KIHAJAR STEM pada periode 23 Juli s.d 6 Agustus 2020.
Adapun 8 provinsi tersebut terdiri dari D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Jambi, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah.