Suka Makmue (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Provinsi Aceh Nurchalis mendorong Pemerintah Aceh agar mempercepat pembebasan lahan seluas 57 Hektare, untuk mempercepat pembangunan perluasan landasan pacu (run way) di Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh oleh pemerintah.
“Kami menyambut baik rencana perluasan landasan pacu (run way) Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya Aceh, karena hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh,” kata Nurchalis di Suka Makmue, Ahad.
Menurutnya, akibat belum tuntasnya pembebasan lahan bandara tersebut pada tahun 2020 ini, telah menyebabkan rencana pembangunan sejumlah prasarana dan sarana, termasuk perluasan landasan pacu di bandara setempat mengalami kendala.
Karena dengan belum tuntasnya pembebasan lahan, kata Nurchalis, maka pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia belum bisa melakukan tahapan pembangunan, karena lahan yang dibutuhkan belum tersedia sampai saat ini.
Padahal, perencanaan utama (master plan) pembangunan sejumlah sarana di bandara setempat kini sudah tersedia, dan hanya menunggu pembebasan lahan saja.
Nurchalis juga menegaskan, apabila mengandalkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Nagan Raya untuk dialokasikan sebagai dana pembebasan lahan bandara, maka tersebut tidak mungkin dilakukan.
Mengingat saat ini kondisi keuangan pemerintah daerah setempat sangat terbatas dan masih mengalami kekurangan (defisit) anggaran.
“Untuk itu, kami meminta Gubernur Aceh yang baru dilantik beberapa pekan lalu, agar mengalokasikan anggaran pembebasan lahan Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya pada tahun 2021, sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah Aceh bagian barat selatan dapat semakin lebih baik dan meningkat,” kata Nurchalis menambahkan.
Selain itu, ISMI Provinsi Aceh juga sangat mengharapkan pemerintah pusat untuk memberikan perhatian penuh dan prioritas dalam membangun Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Provinsi Aceh, karena selama ini banyak investor dan pelaku usaha yang memanfaatkan bandara setempat sebagai sarana mendapatkan layanan transportasi udara di Aceh bagian barat selatan.
“Tentu kita juga meminta Gubernur Aceh agar melihat bandara ini sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi barat selatan di Aceh, karena saat ini banyak invetasi yang telah ada di daerah ini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat maupun daerah,” kata Nurchalis menegaskan.