Meulaboh (ANTARA) - Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Barat mengendus adanya indikasi dua orang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah tersebut diduga menjadi korban prostitusi daring (online).
“Kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari pihak sekolah, setelah sejumlah pelajar melakukan aksi unjukrasa di sekolah dimaksud,” kata Ketua MPD Kabupaten Aceh Barat Irsadi Aristora di Meulaboh, Senin malam.
Menurutnya, dua orang pelajar yang diduga menjadi korban prostitusi secara daring tersebut diketahui setelah beberapa foto diduga mirip dengan korban beredar di sosial media.
Kemudian setelah foto-foto diduga tidak senonoh tersebut beredar dan diketahui oleh sejumlah pelajar, kemudian persoalan ini diketahui oleh pihak sekolah.
“Kami berharap agar persoalan dugaan adanya dua pelajar SMP di Aceh Barat menjadi korban prostitusi daring, agar dapat diungkap kepolisian,” kata Irsadi menambahkan.
Pihaknya berharap agar persoalan tersebut dapat tuntas sehingga para pelajar SMP tidak menjadi sasaran bisnis prostitusi daring, dan polisi dapat mengungkap mengapa para pelajar bisa menjadi korban dalam kasus asusila tersebut.
Irsadi mengakui, berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Barat, sampai saat ini baru dua orang siswi diduga menjadi korban kejahatan kesusilaan tersebut, katanya menuturkan.
Dua siswi SMP di Aceh Barat diduga korban jadi prostitusi daring
Senin, 30 November 2020 20:40 WIB