Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan keprihatinannya atas banyaknya korban COVID-19 dari kalangan ibu hamil dan anak.
"Saya terus terang akhir-akhir ini sangat prihatin karena banyak sekali korban COVID-19 baik dari korban sakit maupun meninggal, itu terjadi pada perempuan, khususnya ibu hamil dan anak," ujar Muhadjir dalam sambutannya di Anugerah KPAI 2021 secara daring di Jakarta, Kamis.
Muhadjir mengimbau masyarakat untuk membangun "sense of crisis" terhadap pandemi COVID-19 sebagai ancaman nyata yang belum ditemukan penanganannya. Oleh karenanya, dia meminta masyarakat tidak lengah dan menyepelekan infeksi virus tersebut.
Muhadjir mengakui pada awalnya dia mengira COVID-19 akan memilih-milih sasarannya, dan itu tidak termasuk anak-anak dan ibu hamil. Dia mengira anak-anak dapat memproduksi imunitas yang sempurna dan dapat melawan infeksi SARS-CoV-2.
Begitu pula dengan ibu hamil yang dia yakini memproduksi imunitas untuk bayi yang ada di dalam rahimnya. "Tetapi apa yang terjadi ibu hamil malah justru menjadi sasaran empuk dari COVID-19, anak-anak yang meninggal juga sudah cukup banyak, dan ibu hamil yang dalam keadaan positif COVID-19 akan melahirkan terpaksa dioperasi sesar," kata Muhadjir.
Menurutnya, ada puluhan ibu hamil yang harus menjalani operasi sesar akibat positif COVID-19. Begitu juga pada bayi yang juga tertular dari ibunya.
Hal yang paling membuat Muhadjir merasa sedih adalah ketika bayi yang dikandung ternyata positif COVID-19, tidak dapat berdekatan dengan ibunya. Namun harus masuk dalam inkubator dengan ventilator yang terpasang. "Saya menyaksikan sendiri seorang bayi yang baru keluar dari rahim ibunya, harus masuk ke inkubator dan dipasang ventilator," ujar dia.
Muhadjir mengimbau masyarakat untuk menjaga diri sendiri, lingkungan, serta sanak saudara dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.