Jakarta (ANTARA) - PSSI tidak mempermasalahkan keputusan AFC untuk mengundi ulang komposisi tim di Grup G sampai K Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 setelah Korea Utara menyatakan mundur dari kompetisi.
Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Jumat, pengundian itu berpotensi membuat Indonesia, yang berstatus tuan rumah Grup G, akan menghadapi lawan yang berbeda dari sebelumnya.
"Kami siap melawan siapa pun. PSSI juga bertekad untuk menjadi tuan rumah yang baik pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2022 ini," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi.
Mundurnya Korea Utara dari Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 membuat anggota Grup K hanya tersisa dua negara yaitu Jepang dan Kamboja, sementara Grup G hingga J diisi masing-masing empat tim.
Situasi tersebut memaksa Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menggodok lagi komposisi Grup G-Grup K, lima grup yang masuk ke wilayah Timur, pada 11 Agustus 2021.
Seperti diketahui, di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022, AFC membagi kompetisi ke dalam dua wilayah besar yaitu Barat dan Timur.
Di wilayah Barat, ada Grup A sampai F, dengan tim-tim berasal dari Asia Barat, Asia Selatan dan Tengah. Adapun wilayah Timur dihuni tim-tim Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk Australia.
Pada pengundian 9 Juli 2021, Indonesia berada di Grup G bersama Australia, China dan Brunei Darussalam. Indonesia pun ditunjuk menjadi tuan rumah grup tersebut.
Status tuan rumah membuat Indonesia dipastikan tetap berada di Grup G meski AFC melakukan pengundian ulang.
Di Indonesia, Kualifikasi Piala AFC 2022 akan berlangsung pada 27-31 Oktober 2021.
Nantinya, dari total 42 tim yang bertanding pada kualifikasi, sebanyak 15 kesebelasan berhak lolos ke Piala Asia U-23 2022, mendampingi tuan rumah Uzbekistan.
Adapun 15 tim terbaik tersebut adalah 11 juara grup dan empat peringkat kedua terbaik.
PSSI pun menargetkan skuad 'Garuda' lolos dari kualifikasi dan tampil di Piala Asia U-23 tahun 2022.
"PSSI menargetkan Indonesia lolos ke putaran final Piala AFC U-23 2022. PSSI ingin pelatih Shin Tae-yong mempersiapkan tim dengan maksimal untuk mengikuti agenda tersebut," tutur Yunus Nusi.