Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Pendatang asal Myanmar dari suku Rohingya, yang berada di kawasan TPI Kuala Cangkoi, akan dipindahkan ke tempat lebih memadai di Aceh Utara, Provinsi Aceh.
Rencana pemindahan tersebut muncul karena tempat sekarang memiliki banyak keterbatasan. Selain itu, pemindahan tersebut untuk lebih memudahkan pengawasan dan memberi kelayakan lain kepada pendatang itu.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Aceh Utara, Ismed Nur Aj Hasan, di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan bahwa berdasarkan atas hasil rapat kordinasi pemerintah daerah bersama pihak terkait, warga Rohingya tersebut akan segera dipindahkan dari TPI Kuala Cangkoi.
"Sekarang masih dalam tahap peninjauan, baik terhadap sarana dan prasarana, tempat dan jalan serta sarana pendukung lain atas tempat di Aceh Utara itu," kata Ismed.
Untuk saat ini, berdasarkan wacana tempat yang dianggap layak dan strategis untuk ditempati oleh para imigran tersebut, telah dipilih beberapa tempat. Diantaranya, lokasi cluster I Lhoksukon, bekas pabrik gula Cot Girek dan bekas lokasi pameran pembangunan Aceh Utara, di kawasan Jalan Lie Pipa.
Namun sebagaimana diungkapkan oleh Ismed, dari tiga lokasi tersebut, kemungkinan besar dipilih kawasan Jalan Line Pipa di lokasi bekas pelaksanaan pameran pembangunan Aceh Utara dulu. Hal itu didasarkan pada beberapa faktor, di antaranya karena memiliki luas lahan yang memadai, mudah dijangkau, serta jauh dari pemukiman penduduk, ungkap Ismed.
Dikatakannya, dengan adanya lokasi yang ditempati secara layak nantinya, upaya pengawasan dan juga aktifitas keseharaian para imigran. Baik pendidikan dan pelayanan sosial lainnya akan lebih mudah dilakukan. Begitu juga dengan sirkulasi pengunjung dapat lebih diawasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Rencana pemindahan tersebut muncul karena tempat sekarang memiliki banyak keterbatasan. Selain itu, pemindahan tersebut untuk lebih memudahkan pengawasan dan memberi kelayakan lain kepada pendatang itu.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Aceh Utara, Ismed Nur Aj Hasan, di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan bahwa berdasarkan atas hasil rapat kordinasi pemerintah daerah bersama pihak terkait, warga Rohingya tersebut akan segera dipindahkan dari TPI Kuala Cangkoi.
"Sekarang masih dalam tahap peninjauan, baik terhadap sarana dan prasarana, tempat dan jalan serta sarana pendukung lain atas tempat di Aceh Utara itu," kata Ismed.
Untuk saat ini, berdasarkan wacana tempat yang dianggap layak dan strategis untuk ditempati oleh para imigran tersebut, telah dipilih beberapa tempat. Diantaranya, lokasi cluster I Lhoksukon, bekas pabrik gula Cot Girek dan bekas lokasi pameran pembangunan Aceh Utara, di kawasan Jalan Lie Pipa.
Namun sebagaimana diungkapkan oleh Ismed, dari tiga lokasi tersebut, kemungkinan besar dipilih kawasan Jalan Line Pipa di lokasi bekas pelaksanaan pameran pembangunan Aceh Utara dulu. Hal itu didasarkan pada beberapa faktor, di antaranya karena memiliki luas lahan yang memadai, mudah dijangkau, serta jauh dari pemukiman penduduk, ungkap Ismed.
Dikatakannya, dengan adanya lokasi yang ditempati secara layak nantinya, upaya pengawasan dan juga aktifitas keseharaian para imigran. Baik pendidikan dan pelayanan sosial lainnya akan lebih mudah dilakukan. Begitu juga dengan sirkulasi pengunjung dapat lebih diawasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.