Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengusulkan dua proyek baru dalam Meeting Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Green Council yakni transportasi hijau dan proklim.
"Pemerintah Aceh sangat berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Di mana dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2017-2022, kami memiliki program lingkungan unggulan, yang disebut Program Aceh Hijau," kata Nova Iriansyah di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan program tersebut menekankan agar semua proyek pembangunan harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan guna meningkatkan ketahanan terhadap risiko bencana alam dan perubahan iklim.
"Pengelolaan alam juga harus menggunakan cara-cara modern dengan menerapkan pendekatan keberlanjutan agar alam tetap terjaga, ekosistem tetap terjaga dan kualitas hidup lebih meningkat," katanya.
Gubernur mengatakan, saat ini, di Banda Aceh, Ibukota provinsi Aceh, ada beberapa proyek di bawah IMT GT Green Cities. Di bawah portofolio keanekaragaman hayati, proyek tersebut adalah hutan kota, bangunan hijau dan ruang terbuka hijau.
"Untuk portofolio energi ada waste to energy (proyek metana. Selain itu, Bus Rapid Transport merupakan salah satu proyek yang sedang digarap," katanya.
Nova Iriansyah menjelaskan transportasi hijau, yakni dengan berbagi sepeda, di mana program itu akan mengurangi penggunaan sepeda motor dan mobil dengan tujuan mengurangi emisi serta mencapai tujuan pembangunan.
Kemudian Proklim merupakan program berbasis desa pesisir di mana masyarakat melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkesinambungan.
“Proklim dapat memperkuat kemitraan multi-pemangku kepentingan dalam menghadapi perubahan iklim dan memfasilitasi penyebaran, dan pertukaran informasi tentang praktik terbaik, untuk mata pencaharian berkelanjutan, seperti perikanan dan pariwisata yang bertanggung jawab,” katanya.
Pihaknya berharap ADB dan Sekretariat ASEAN dapat bekerja sama dengan Pemerintah Aceh untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut.