Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Asian Depevopment Bank (ADB) mendanai Universitas Malikussaleh Provinsi Aceh sebesar Rp600 miliar untuk pengembangan teknologi pertanian.
Rektor Universitas Malikussaleh Prof Apridar di Lhokseumawe, Minggu, mengatakan bahwa bantuan tersebut bertujuan untuk memajukan teknologi pertanian yang dikembangkan oleh Unimal.
Sedangkan realisasi pencairan dana dimaksud akan dimulai pada tahun 2018 hingga selesainya proses pencairan sebagaimana dijadwalkan.
Lebih lanjut Apridar mengatakan alokasi penggunaan dana adalah sebagian besar untuk pembangunan gedung dan sarana prasarana lainnya.
Sedangkan selebihnya digunakan untuk peningkatan kemampuan tenaga pendidik dan beasiswa.
"Alokasi dana sebesar Rp600 miliar lebih tersebut, sebesar 80 persen digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung seperti gedung belajar dan lain sebagainya. Sedangkan sisanya digunakan untuk beasiswa dan peningkatan kemampuan kualitas tenaga pendidik dan lain sebagainya," ujar Apridar.
Terkait besarnya dana yang diterima Unimal dari ADB terhadap pengembangan teknologi pertanian tersebut, Prof Apridar sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak terhadap suksesnya realisasi berbagai program terhadap pengembangan dan inovasi di bidang pertanian di Aceh.
Aceh disebutnya memiliki potensi yang sangat besar pada sektor pertanian dengan berbagai varian produk dan komoditi pertanian.
Apabila sektor pertanian tersebut dikembangkan secara optimal serta dengan sentuhan teknologi, tentu saja akan lebih memberi nilai tambah secara ekonomis.
"Kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak dan juga masyarakat terhadap suksesnya program ini, demi kemajuan pertanian kita," harap Rektor Unimal.
Rektor Unimal mengungkapkan ada 26 kampus di Indonesia yang bersaing untuk mendapatkan dana dari ADB tersebut.
ADB kemudian memilih empat kampus yakni Universitas Malikussaleh, Universitas Jambi, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Riau.