Jakarta (ANTARA) - Indonesia akan menerima lagi satu juta vaksin COVID-19 dari Prancis setelah sebelumnya menerima total 3,8 juta vaksin AstraZeneca.
“Untuk vaksin, Indonesia menyampaikan apresiasi atas rencana tambahan dukungan vaksin sebesar satu juta dosis dari Prancis. Sebelumnya Prancis telah memberikan 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca kepada Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai penandatanganan “Plan of Action for the Deepening of Strategic Partnership between Indonesia-France for the Period of 2022-2027” di Jakarta, Rabu.
Sektor kesehatan terutama kerja sama dalam menghadapi pandemi merupakan salah satu fokus pertemuan bilateral Menlu Retno bersama Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian.
“Beberapa prioritas dalam rencana aksi tersebut antara lain kerja sama di sektor kesehatan, pertahanan, perubahan iklim, dan maritim,” katanya.
Retno mengungkapkan Prancis merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Eropa.
Dia menambahkan Prancis adalah mitra dagang kelima terbesar dari Eropa dan investor terbesar kedua dari Eropa bagi Indonesia.
Dalam kesempatan sama, Menlu Prancis itu mengatakan Indonesia adalah mitra strategis Prancis dalam berbagai bidang.
Terkait bidang kesehatan, menurut Le Drian, kedua negara harus bahu-membahu dalam melawan pandemi COVID-19.
“Untuk membantu Indonesia dalam melawan pandemi COVID-19 yang kasusnya sempat naik kembali dalam beberapa bulan lalu, kita sudah memberikan 3,8 juta vaksin,” katanya.
Sebelumnya, Indonesia menerima sumbangan sebanyak 1.236.480 dosis vaksin AstraZeneca sebagai bagian dari hibah tiga juta dosis vaksin untuk Indonesia yang diumumkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Agustus.
Bantuan vaksin itu diberikan melalui mekanisme skema vaksin global COVAX.
Pengiriman pertama bantuan sebanyak 358.700 dosis vaksin tiba pada 10 September dan pengiriman kedua sebanyak 968.000 dosis vaksin tiba pada 16 September.
Le Drian mengatakan sumbangan vaksin itu merupakan wujud solidaritas dan dukungan Prancis kepada Indonesia dalam program vaksinasi nasional untuk melawan pandemi COVID-19.