Magelang (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Christanti Zaenal Arifin mendorong kaum perempuan di daerah tersebut untuk tidak takut melaporkan saat terjadi tindak kekerasan.
"Jangan takut bersuara saat mengalami tindak kekerasan, pelecehan, maupun eksploitasi seksual khususnya di dunia maya yang saat ini semakin merebak yang dikhawatirkan akan merambah ke dunia nyata," katanya di Magelang, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut usai mengikuti acara peringatan Hari Ibu 2021 tingkat Kabupaten Magelang di Rumah Dinas Bupati Magelang.
Ia mengatakan Hari Ibu di masa pandemi ini merupakan salah satu momentum untuk kebangkitan perempuan di Kabupaten Magelang, terutama yang terdampak COVID-19.
"Harapannya dengan saling menguatkan dan memotivasi perempuan satu sama lain, kebangkitan dari pandemi COVID-19 ini bisa semakin baik. Baik kebangkitan dalam sisi ekonomi, sosial, mental agar menjadi lebih baik lagi sehingga proses pembangunan bisa terus dilaksanakan," katanya.
Menurut dia organisasi PKK cukup berperan dalam memajukan kaum perempuan di Kabupaten Magelang melalui 10 program pokok PKK.
"Contohnya di Pokja 1 terkait dengan pola asuh anak. Pola asuh anak begitu luas, saat ini yang sedang menjadi topik hangat adalah terkait kasus kekerasan berbasis gender online," katanya.
Ia menuturkan dengan PKK bergerak di masyarakat diharapkan bisa memberikan edukasi yang baik sampai ke tingkat keluarga. Kasus kekerasan berbasis gender online bisa dicegah dari tingkat keluarga dengan penanaman secara spiritual dan penguatan nilai-nilai norma di keluarga.
Christanti menyebutkan kasus kekerasan terhadap perempuan di wilayah Kabupaten Magelang masih sangat tinggi, setidaknya terdapat kurang lebih 60 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di sepanjang tahun 2021 ini.
"Sesuai data dari Sahabat Perempuan ada 60 kasus kekerasan terhadap perempuan di sepanjang tahun 2021 yang telah dilaporkan. Mungkin juga ada yang tidak dilaporkan dan hanya diam," katanya.