Banda Aceh (ANTARA) -
Memasuki hari keempat Aceh Ramadhan Festival 2022, Disbudpar Aceh mengadakan lomba Peh Tem Sahur yang dalam bahasa Indonesia berarti membangunkan sahur.
Peh Tem sahur ini merupakan tradisi budaya Aceh dengan cara melagukan sebuah syair indah untuk membangunkan masyarakat makan sahur.
Lagu sahur yang diperlombakan tidak ada ketentuan khusus, peserta bisa membawakan lagu sekreatif mungkin. Bahkan, bisa pula dengan cara akapela dan menggunakan properti seperti bambu, botol mineral, kaleng roti, wajan, dandang, dan lain-lain.
Peserta yang ikut juga tidak ada batasan, dapat diikuti secara individu dan kelompok serta tanpa batasan umur.
Pembawa lagu syair dari Gampong Beurawe, Nisfun Nahar, menjadi juri lomba ini. Pada tahun lalu, ia berhasil mempopulerkan peh tem sahur "Watee Ka Sahoe" hingga ke seluruh pelosok nusantara menjadi juri lomba ini.
Ia sempat mengomentari beberapa peserta yang tampil. Kata dia, hal yang menjadi penilaian dari lomba ini adalah peserta harus membawakan lagu dengan semangat walaupun suaranya tidak terlalu bagus.
"Kunci utamanya harus semangat walaupun suara kurang bagus, tapi semangat paling penting," katanya.
Ada tiga peserta terbaik yang dipilih menjadi pemenang serta mendapatkan uang tunai. Juara 1 mendapat uang tunai Rp3.000.000, juara 2 Rp2.000.000, dan juara 3 Rp1.500.000
Pewarta: Nurul Hasanah
Begini lomba Peh Tem Sahur di Ramfest 2022
Sabtu, 16 April 2022 23:15 WIB