Meulaboh (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Teuku Raja Keumangan meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Aceh, agar segera mengatasi mahalnya harga jual gas LPG isi tiga kilogram subsidi yang kini dijual mencapai Rp50 ribu per tabung.
“Kami meminta Disperindag Aceh agar segera turun ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh, karena saat ini harga jual gas elpiji di daerah melambung tinggi dan memberatkan masyarakat,” kata Teuku Raja Keumangan di Meulaboh, Jumat.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan dan laporan dari masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, harga jual gas LPG tiga kilogram subsidi pemerintah saat ini dijual bervariasi antara Rp35 ribu hingga Rp50 ribu per tabung.
Padahal, sesuai dengan keputusan pemerintah, harga jual gas elpiji (LPG) subsidi tiga kilogram tersebut dijual sesuai Hargaa Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp18.500 per tabung.
Selain mahalnya harga jual di masyarakat, kata Teuku Raja Keumangan, masyarakat di beberapa daerah di Aceh masih kesulitan mendapatkan gas kebutuhan rumah tangga tersebut, karena setelah pasokan gas masuk ke pedagang kemudian beberapa jam gas tersebut sudah habis.
Untuk itu, ia juga meminta kepada PT Pertamina (Persero) Provinsi Aceh juga harus melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap penyaluran gas LPG subsidi di setiap kabupaten/kota di Aceh, sehingga masyarakat yang berhak tidak semakin kesulitan mendapakan bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha kecil.
“Kami mendorong Disperindag dan Pertamina Aceh agar serius mengatasi mahalnya gas LPG tiga kilogram di setiap daerah di aceh, sehingga subsidi pemerintah semakin tepat sasaran dan tidak disalahgunakan,” kata Teuku Raja Keumangan.
DPRA minta Disperindag Aceh atasi mahalnya harga jual LPG 3 Kg di Aceh
Jumat, 22 April 2022 22:16 WIB