Banda Aceh (ANTARA) - Meski tetap mengacu pada libur dan cuti bersama yang ditetapkan Bank Indonesia, namun operasional Bank Aceh Syariah (BAS) tetap dibuka terbatas sebagai upaya mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, kata pemimpin devisi Sekretariat Perusahaan BAS Said Zainal Arifin.
"BAS tetap mengacu pada libur dan cuti bersama, namun dalam mendukung aktivitas layanan transaksi tetap membuka operasional secara terbatas pada kantor pusat operasional dan kantor cabang di seluruh Aceh selama tiga hari libur lebaran, tepatnya pada tanggal 4, 5 dan 6 Mei 2022, " katanya di Banda Aceh, Kamis malam.
Adapun operasional pada hari itu dibatasi yakni pukul 09.00 sampai 12.00 WIB. Operasional terbatas diprioritaskan untuk keperluan pembayaran pensiun peserta taspen, dan bank tetap melayani aktivitas penarikan maupun penyetoran bagi nasabah.
“Operasional terbatas kami harapkan dapat memberikan kebutuhan layanan transaksi bagi masyarakat. Maksimal penarikan disesuaikan dengan ketersediaan likuiditas di masing-masing Cabang. Sementara untuk penyetoran dapat dilakukan tanpa batasan,” ujarnya.
Ditambahkan, selama perasional terbatas, bank tidak melayani transaksi BI- RTGS dan SKNBI.
Said mengimbau agar nasabah Bank Aceh untuk dapat menggunakan layanan e-chanel Bank Aceh untuk mendukung aktivitas transaksi di antaranya Action Mobile Banking maupun ATM setor tarik yang tersedia di sejumlah wilayah kerja seluruh Aceh.
Bank Aceh akan kembali operasional seperti biasa pada tanggal 9 Mei 2022.
*Layanan ATM dan ATM Setor Tarik*
Sementara itu, dalam rangka optimalisasi layanan saat libur Idul Fitri 1443 H, Bank Aceh memastikan layanan e-channel 323 ATM dan 27 ATM setor tarik yang tersebar di seluruh Aceh, Medan dan Jakarta.
Hal tersebut menurutnya untuk menjamin ketersediaan kebutuhan dana cash, layanan setor, maupun sejumlah layanan transaksi lainnya.
"Kami menjamin layanan ATM dan ATM setor tarik akan optimal sepanjang libur Idul Fitri," ujarnya.
Ditambahkan, Bank Aceh juga memastikan ketersediaan likuiditas dalam menyambut hari raya idul fitri.
"Lonjakan kebutuhan likuiditas telah kami alokasikan secara terukur dalam menghadapi libur panjang ini," ujarnya.