Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mendorong semua pihak untuk mewujudkan mudik yang ramah anak.
“Mudik Lebaran merupakan tradisi yang melekat dalam masyarakat Indonesia. Tahun ini, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran, setelah dua tahun tidak diizinkan. Namun demikian, mudik harus memperhatikan beberapa hal penting agar perjalanan mudik tetap ramah terhadap anak,” ujar Susanto di Jakarta, Sabtu.
Dia meminta pemerintah, pemerintah daerah, aparat dan penyedia transportasi memastikan layanan yang handal agar mudik Lebaran jauh lebih nyaman dan menyenangkan bagi anak dan keluarga.
Kemudian, pengelola bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, rest area perlu meningkatkan keamanan yang prima agar segala bentuk potensi yang membahayakan anak selama mudik dan arus balik Lebaran dapat diantisipasi.
“Selain itu pastikan keluarga dan anak tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat sesuai anjuran pemerintah,” terang dia.
Jika membawa kendaraan pribadi, pastikan kondisi mobil dalam keadaan prima. Selain itu, jika mudik mengendarai motor, sebaiknya tidak bersama anak, karena rentan beresiko bagi keselamatan anak.
“Persiapkan kebutuhan perjalanan secara baik seperti makanan, minuman, obat-obatan dan vitamin secukupnya. Orang tua dapat membawa mainan atau media edukatif secukupnya dan disukai anak, agar anak nyaman selama perjalanan,” jelas dia.
Juga perlu menghindari kerumunan dan desak-desakan, karena rentan beresiko bagi kesehatan anak. Para orang tua perlu memastikan anak selalu dalam pantauan, karena melihat kasus pada tahun-tahun sebelumnya terdapat kasus anak terpisah dengan orang tuanya di perjalanan.
“Pastikan bagi pemudik beristirahat secukupnya ditempat-tempat yang telah disediakan. Jangan paksakan ketika badan dalam kondisi Lelah. Hal ini untuk mengantisipasi kecelakaan dalam perjalanan. Juga kesehatan anak perlu mendapatkan perhatian,” imbuh dia.
Jika telah sampai tujuan mudik, dan bersilaturahmi dengan keluarga besar serta masyarakat di lokasi tujuan, pastikan anak dibiasakan tetap mematuhi protokol kesehatan.