Banda Aceh (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Pemerintah Aceh segera memfungsikan Rumah Sakit (RS) regional Aceh karena sudah sangat dibutuhkan masyarakat.
"Pemerintah Aceh harus percepat penyelesaian pembangunan dan memfungsikan RS regional Aceh ini" kata Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRA Tezar Azwar, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Tezar dalam rapat paripurna penyampaian pendapat Banggar DPRA tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBA tahun anggaran 2021, di gedung utama DPRA, di Banda Aceh.
Untuk diketahui, Pemerintah Aceh sejak 2016-2021 telah membangun lima RS regional yakni di Kota Langsa, Bireuen, Takengon (Aceh Tengah), Meulaboh (Aceh Barat) dan di Tapaktuan (Aceh Selatan).
Pembangunan RS regional itu menghabiskan biaya yang bersumber dari APBA sebesar Rp828,2 miliar selama lima tahun tersebut. Namun, sampai hari ini juga belum berfungsi, bahkan ada yang belum siap dibangun.
Tezar mengatakan, realisasi kegiatan pembangunan RS regional menjadi perhatian mereka karena sejauh ini masih ditemukan progres yang tidak sesuai perencanaan.
Kata Tezar, sampai hari ini RS regional tersebut belum difungsikan, sehingga telah mengakibatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat terganggu.
"Padahal menurut skala prioritas, sudah ada rumah sakit regional itu yang dapat segera difungsikan," ujarnya.
Tezar menuturkan, seharusnya RS regional Takengon dan Tapaktuan sudah dapat difungsikan pada tahun 2022 ini, namun faktanya di lapangan hingga saat ini belum berfungsi.
"Sebaiknya difokuskan pada satu atau dua rumah sakit saja yang diselesaikan setiap tahunnya, agar dapat dimanfaatkan rakyat Aceh," demikian Tezar Azwar.
DPRA desak Pemprov segera fungsikan RS regional Aceh
Kamis, 30 Juni 2022 15:37 WIB