Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Saiful Bahri alias Pon Yahya menyatakan Aceh perlu kondusif agar bisa menarik investor ke tanah rencong guna meningkatkan pembangunan dan perekonomian rakyat, dan itu menjadi syarat utama.
"Ini menjadi tugas kita bersama demi keberlanjutan pembangunan dan investasi di Aceh,” kata Pon Yahya dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Selasa.
Hal itu disampaikan Pon Yahya saat ikut bersama Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Mendagri Muhammad Tito Karnavian, Jakarta.
Kata Pon Yahya, pertemuan dengan kedua menteri tersebut berlangsung hangat dan komunikatif dalam rangka membahas berbagai persoalan dan solusi yang ditawarkan guna percepatan pembangunan di Aceh.
“Saya bersama Pak Pj Gubernur Aceh juga meminta agar Bandara SIM segera dibuka untuk penerbangan Internasional. Termasuk sejumlah pelabuhan laut yang ada seperti di Krueng Geukuh, Aceh Utara,” ujarnya.
Pon Yahya menyampaikan, Menteri Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik sejumlah program yang disampaikan Pj Gubernur Aceh. Termasuk soal strategi menjemput investor untuk kembali datang ke Aceh.
"Hanya saja, Menteri Marves berulang kali mengingatkan agar suasana di Aceh benar-benar kondusif, ini tugas kita bersama," kata politikus Partai Aceh itu.
Kemudian, saat bertemu Mendagri Muhammad Tito Karnavian, mantan Kapolri itu juga memberi perhatian khusus untuk Aceh. Termasuk soal perpanjangan dana Otonomi Khusus (Otsus).
Di mana, Mendagri meminta agar disiapkan secara tertulis sesuai dengan regulasi dan peraturan perundang-undangan yang ada terkait permasalahan otsus tersebut.
"Pak Tito menyatakan siap mendorong berbagai regulasi yang mempercepat pembangunan di Aceh,” demikian Pon Yahya.