"Dengan adanya tanaman mangrove, maka dapat meminimalisir dampak kerusakan parah dan menahan terjangan ombak di pesisir pantai. Apalagi ekosistem hutan mangrove telah terbentuk dan memiliki dampak lingkungan cukup penting," kata AKBP Henki Ismanto di Lhokseumawe, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menanam 3.500 bibit mangrove di pesisir Pantai Rancong, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh.
AKBP Henki Ismanto mengatakan penanaman bibit mangrove tersebut merupakan program Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar yang berkonsep Aceh Hijau dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI.
"Kegiatan ini serentak dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Aceh dengan total tanaman mangrove sebanyak 77 ribu bibit, sesuai dengan HUT Kemerdekaan RI," katanya.
AKBP Henki Ismanto menyebutkan penanaman mangrove tersebut bertujuan untuk menjaga dan menghidupkan kembali ekosistem laut. Selain itu juga sebagai langkah mitigasi terhadap bencana alam dan kemungkinan bencana yang terjadi ke depannya.
"Penanaman ribuan batang tanaman mangrove juga merupakan upaya mendukung program pemerintah sebagai gerakan penghijauan guna mencegah abrasi pantai. Diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat berperan aktif dalam melestarikan alam," katanya.
Sementara, Pj Walikota Lhokseumawe Imran mendukung program penghijauan tanaman mangrove di pesisir pantai. Apalagi unsur alam berperan penting dalam pembangunan ekonomi suatu daerah.
"Saya mengimbau seluruh masyarakat di Kota Lhokseumawe untuk ikut serta dalam program penghijauan. Tidak hanya cukup pada hari ini saja, namun diharapkan justru tumbuh dari masyarakat sendiri untuk menyukseskan program ini," kata Imran.