Lhokseumawe (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe menyatakan pasien gangguan jiwa di daerah itu mengalami peningkatan 16 orang menjadi 566 pasien.
"Pada tahun 2021 orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) sebanyak 550 pasien, sementara tahun 2022 menjadi 566 pasien. Artinya terjadi penambahan sebanyak 16 pasien,"kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza di Lhokseumawe, Senin.
Safwaliza menilai penyebab terjadinya gangguan kejiwaan tersebut ada beberapa faktor seperti karena kecanduan narkoba, kesulitan ekonomi dan penyakit menahun. Beberapa faktor itu yang menyebabkan pasien depresi, sehingga mempengaruhi kejiwaannya.
"Kondisi pasien gangguan jiwa saat ini ada juga yang sudah mandiri dan juga dalam pemantauan, oleh sebab itu kita terus berupaya memberikan sosialisasi kepada keluarga untuk berperan aktif dalam masa pemulihan pasien," katanya.
Safwaliza mengatakan, ratusan pasien gangguan jiwa tersebut tersebar di tujuh puskesmas pada empat kecamatan di Kota Lhokseumawe yakni terbanyak di Puskesmas Banda Sakti sebanyak 146 pasien, kemudian disusul Puskesmas Muara Satu 120 pasien.
Selanjutnya Puskesmas Mon Gedong 96 pasien, Puskesmas Blang Mangat 69 pasien, Puskesmas Muara Dua 61 pasien, Puskesmas Kandang 44 pasien dan Puskesmas Blang Cut 30 pasien.
Pasien gangguan jiwa di Lhokseumawe meningkat
Senin, 19 September 2022 15:34 WIB