Kuala Simpang (ANTARA) - Empat pemain SSB Garda Tamiang U-18 akan bermain untuk kesebelasan klub Banten United FC di ajang Liga 3 Regional yang akan dihelat di Provinsi Banten pada 30 September 2022.
Ketua Umum SSB Garda Tamiang Syariful Alam di Aceh Tamiang, Jumat, mengatakan empat pemain Garda Tamiang sudah diberangkatkan ke Banten sejak hari Selasa (27/9) via Bandara KNIA-Soekarno Hatta.
"Klub Banten United FC yang akan memakai jasa empat pemain Garda Tamiang U-18 untuk bermain di Liga 3," kata Syarifu Alam.
Dijelaskannya nama dan posisi ke empat pemain Garda Tamiang yang akan memperkuat Banten United FC masing-masing Taufiq Dwi Ardiansyah (kiper), Syahroni (gelandang), Rifan Atila (gelandang) dan Bima Satria Rizki (striker/penyerang).
"Hari ini kami sudah menerima informasi bahwa empat pemain kami (Garda Tamiang) sudah bergabung dalam sesi latihan mengenakan seragam kebesaran klub Banten United FC setelah kami lihat foto mereka di lapangan hijau," sebut pengasuh tim Garda Tamiang ini.
Syariful Alam mengajak seluruh masyarakat Aceh Tamiang untuk memberi suport dan mendoakan para duta Aceh Tamiang tersebut dapat beradaptasi dan berprestasi di Liga 3 Banten.
Pesan Syariful Alam paling utama kepada empat pesepak bola Garda Tamiang yang dibon Banten United FC yaitu agar selalu menjaga nama baik daerah. Jangan merasa jumawa dengan capaian hari ini dan jangan lupa ibadah.
"Semoga ini menjadi langkah awal untuk mereka menggapai prestasi yang lebih tinggi lagi. Saya yakin mereka akan buat orang tua, pengurus dan kawan-kawannya di sini bangga," imbuhnya.
Secara pribadi Syariful Alam sangat bangga karena anak asunya telah menjadi duta Aceh Tamiang yang akan membela klub luar pulau Sumatra dan bukan tidak mungkin mereka akan merumput di barisan pemain junior nasional.
Menurutnya tim kesebelasan Garda Tamiang mulai dilirik klub sepak bola luar daerah seteleh berhasil masuk 10 besar pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Forum Sekolah Sepak Bola Indonesia (FOSSBI) ke VI 6 memperebutkan Piala Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
"Pada laga FOSSBI piala Gubernur Sumatera Utara kami kandas di babak delapan besar, namun kami berbesar hati karena bisa mewakili Provinsi Aceh di Kejurnas itu," katanya.