Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh mengajak masyarakat untuk terus melestarikan adat peusijuk atau tepung tawar.
"Peusijuk merupakan simbol masyarakat Aceh. Karena itu, adat peusijuk ini harus terus dilestarikan," kata Ketua MAA Kota Banda Aceh Sanusi Husen di Banda Aceh, Selasa.
Sanusi mengatakan, adat peusijuk kental dengan Islami. Dalam peusijuk, orang akan didoakan agar segala yang dilakukannya dalam kehidupan selalu diridhai Allah SWT.
"Misalnya orang yang hendak naik haji dipeusijuk untuk didoakan agar menjadi haji mabrur. Pemuda yang menikah dipeusijuk untuk didoakan agar berkah dalam menjalani rumah tangga," kata Sanusi.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat melestarikan adat peusijuek. Dan kepada pemerintah gampong atau desa diminta membuat aturan yang mendukung pelestarian adat dan budaya Aceh.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal mengapresiasi MAA Kota Banda Aceh karena telah mengawal ada istiadat, sehingga tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
"Kita sebagai penerus generasi berkewajiban menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat, termasuk peusijuk. Sebab, peusijuk ini simbol masyarakat Aceh," kata dia.
Wali Kota mengakui, generasi muda sekarang ini banyak meninggalkan budaya akibat perkembangan zaman. Budaya Aceh yang kental dengan islami tergantikan dengan budaya barat.
"Karena itu, mari kita kawal adat dan budaya Aceh agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Adat dan budaya ini harus mampu diwariskan kepada generasi mendatang," kata Illiza.