Lhokseumawe (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan menargetkan peremajaan tanaman kelapa sawit pada 2023 dengan luas lahan mencapai 2.000 hektare.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah di Aceh Utara, Kamis, mengatakan target tersebut meningkat dibandingkan pada 2022 yang hanya 800 hektare.
"Untuk tahun ini, kami menargetkan lahan seluas 2.000 hektare untuk peremajaan tanaman kelapa sawit. Kami mengajak masyarakat mengikuti program peremajaan tanaman sawit tersebut," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan program peremajaan sawit tersebut untuk meningkatkan produktivitas tanaman guna mendongkrak perekonomian masyarakat. Peremajaan dilakukan terhadap tanaman sawit yang tidak berbuah lagi dan usia di atas 25 tahun.
Kabupaten Aceh Utara, kata Lilis Indriansyah, memiliki perkebunan sawit dengan luas keseluruhan mencapai 18.187 hektare. Dari luas lahan sawit tersebut, 8.609 hektare di antaranya membutuhkan peremajaan tanaman.
Peremajaan tanaman, kata Lilis Indriansyah, sejak beberapa tahun 2019 dengan total lahan mencapai 3.634 hektare. Dari 3.634 hektare tanaman sawit yang diremajakan, 800 hektare di antaranya sudah memasuki masa panen.
"Saat ini, proses peremajaan tanaman sawit di Kabupaten Aceh Utara tahun anggaran 2023 sedang menunggu penandatanganan para pihak, yakni Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, dengan pemilik lahan," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan peremajaan sawit rakyat (PSR) merupakan program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Program tersebut dimulai penebangan sawit tua, pengadaan bibit penanaman kembali sawit, serta perawatan.
Program bantuan tersebut disalurkan melalui koperasi dan kelompok tani. Peremajaan tanaman sawit tersebut merupakan program hibah dengan nilai Rp25 juta per hektare.
"Program ini sangat membantu petani karena untuk meremajakan tanaman sawit membutuhkan biaya besar. Kami terus menyosialisasikan kepada petani agar dapat memanfaatkan program tersebut," kata Lilis Indriansyah.