Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Perhubungan menyatakan akan membangun dry port di Kabupaten Bener Meriah guna mendekatkan proses ekspor kepada pelaku usaha di kabupaten penghasil kopi arabica itu.
“Kemenhub akan segera menindaklanjuti permintaan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki untuk pembangunan dry port dan dirinya akan meninjau daerah tersebut nantinya,” kata Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi di sela-sela Rapat Koordinasi Pembangunan Sektor Perhubungan di Serba Guna, Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan pembangunan dry port tersebut akan menjadi perhatian dari kementerian tersebut untuk segera direalisasikan di daerah Dataran Tinggi Gayo tersebut.Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dalam rapat koordinasi tersebut menyampaikan bahwa daerah tengah Aceh khususnya membutuhkan segera hadirnya dry port guna memaksimalkan kegiatan ekspor hasil komoditas unggulan seperti kopi asal daerah itu.
Ia menjelaskan saat di Kabupaten Bener Meriah belum tersedia Gudang penumpukan/konsolidasi komoditas di Aceh guna mendekatkan proses ekspor kepada pelaku usaha serta menjadi perlindungan keaslian komoditi.
Kemudian Pemerintah Kabupaten Bener Meriah telah membebaskan lahan seluas 3,7 hektare untuk pembangunan dry port dan pihak kementerian perhubungan telah meninjau lapangan terhadap usulan kajian pembangunan dry port di kabupaten setempat.
Selanjutnya sudah dilakukannya rapat koordinasi oleh Kemenko Marves bersama Kemenhub dan Pemerintah Aceh pada Januari 2023.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menteri Perhubungan dan tindaklanjut terhadap permintaan dari Pemerintah Aceh yang akan segera ditindaklanjuti dan direalisasikan di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.