Banda Aceh (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Aceh telah menyalurkan sekitar 8.000 ton beras di tengah masyarakat dalam upaya menekan angka inflasi di daerah Tanah Rencong itu, melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras.
Kepala Bulog Divre Aceh Irsan Nasution, Jumat, mengatakan program SPHP tahun 2023 sudah mulai berjalan di Aceh sejak 4 Januari lalu. Hingga saat ini program tersebut terus berjalan untuk pengendalian angka inflasi Aceh yang cukup tinggi.
“Untuk penyaluran di Aceh sendiri sudah sekitar 8.000 ton beras,” kata Irsan di Banda Aceh.
Saat ini, Bulog Aceh memiliki stok beras sekitar 20.000 ton. Kata Irsan, persediaan beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri 1444 Hijriah.
Baca juga: Bakri Siddiq: Stok beras di Bulog cukup untuk masyarakat Banda Aceh hingga lebaran
Irsan menjelaskan upaya menstabilkan harga di pasar melalui program SPHP atau operasi pasar itu terus dilakukan di setiap pengecer dan distributor. Bahkan, dalam waktu dekat, Bulog juga menyalurkan beras program SPHP ke ritel modern seperti Indomaret.
Kata dia, beras yang disalurkan ke pengecer ada dalam bentuk curah dengan karung isi 50 kilogram dan juga kemasan 5 kilogram. Harga beras Bulog yang dijual juga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan untuk wilayah Sumatera, yaitu Rp9.950 per kilogram.
“Harga beras Bulog yang dijual oleh pengecer di pasaran antara Rp9.800-9.900 per kilogram. Kalau beras lokal kisaran harga Rp11.000 per kilogram di pasaran,” katanya.
Ia menambahkan, program SPHP tersebut cukup berpengaruh dalam menjaga keseimbangan pasokan dan harga beras di tengah masyarakat. Kehadiran beras program SPHP dinilai berdampak pada penurunan harga beras dibeli masyarakat.
Oleh sebab itu, Bulog terus menyalurkan beras SPHP tersebut ke daerah-daerah seluruh Aceh. Apalagi, Aceh juga akan menghadapi musim panen pada Maret mendatang, sehingga Bulog juga akan menyerap sebanyak mungkin hasil panen dari petani untuk menambah ketersediaan beras.
“Penyerapan pada puncak panen Maret nanti kita bisa menyediakan (stok) untuk satu tahun ini, dengan keperluan antara lain SPHP, kebencanaan, golongan anggaran, yang akan kita salurkan semuanya,” ujarnya.
Baca juga: Bulog siapkan 20.000 ton beras untuk kebutuhan Ramadhan dan lebaran di Aceh