Banda Aceh (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Rizal Fahlevi Kirani meminta Bank Aceh Syariah (BAS) selaku bank milik daerah untuk membuat program kredit usaha untuk pedagang kecil yang ada di pasar-pasar tradisional di Aceh.
"Program kredit usaha mikro terhadap Ibu-ibu di pasar tradisional yang ada di kota-kota, kecamatan di seluruh Aceh. Ini harus menjadi perhatian Bank Aceh," kata Rizal Fahlevi Kirani, di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan ini disampaikan karena Bank Aceh Syariah telah memiliki Direktur Utama baru periode 2023-2027 Muhammad Syah yang dikukuhkan oleh Pj Gubernur Aceh selaku pemegang saham mayoritas BAS.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh lantik Muhammad Syah sebagai Dirut Bank Aceh Syariah
Fahlevi mengatakan, karena BAS telah dipimpin oleh putra daerah, maka ini menjadi peluang untuk membuat program yang memberikan manfaat besar terhadap pedagang kecil.
Program seperti itu, kata Falevi, dulunya pernah dilakukan oleh bank konvensional di Aceh seperti BRI dan BNI. Namun, sejak mereka tidak lagi beroperasi di Aceh, maka secara otomatis kegiatan tersebut hilang.
"Maka ini saya melihat peluang masih besar terhadap Direktur BAS terpilih. Artinya, program tersebut dapat dilanjutkan kembali oleh Bank Aceh," ujarnya.
Baca juga: Bank Aceh salurkan KUR tahap pertama Rp510 miliar
Tak hanya untuk pedagang kecil, lanjut Fahlevi, program kredit seperti itu juga bisa diberikan kepada petambak, hingga usaha pertanian. Langkah itu mudah karena mereka tidak perlu pembiayaan besar, cukup dengan Rp10 juta sampai Rp20 juta saja.
"Nantinya kepada mereka juga jangan ada agunan, kemudian mekanisme tahapan-tahapannya juga harus sesuai dengan peraturan yang ada," katanya.
Baca juga: Bank Aceh Perkuat SDM tingkatkan pembiayaan sektor produktif
Fahlevi menegaskan, jika program kredit untuk pedagang kecil itu tidak dilakukan, maka pemerintah sangat berdosa karena membiarkan para rentenir berkeliaran pasaran dan tempat pendaratan ikan (TPI) memberikan modal dengan bunga besar kepada pedagang.
"Sebenarnya kalau kita bicara syariah, maka bukan hanya sekedar di mulut saja, tetapi bagaimana kita implementasikan, sehingga masyarakat Aceh benar-benar terbantu dengan kehadiran Bank Aceh Syariah ini," demikian Fahlevi Kirani.