Legislator harap listrik tidak "byarpet" selama bulan suci Ramadhan
Sabtu, 18 Maret 2023 14:53 WIB
Alhamdulillah, keluhan masyarakat direspon positif oleh pihak PLN. Pak Wahyu dan jajarannya berupaya tidak memadamkan listrik selama bulan puasa
Terkait hal ini anggota Komisi III DPRA yang akrab disapa Edo ini sudah bertemu Manager PLN UP3 Langsa Wahyu Bagus Novianto untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat khususnya Langsa dan Aceh Tamiang.
Baca juga: DPRA minta PLN tidak padamkan listrik saat warga di Aceh berbuka puasa
" Alhamdulillah, keluhan masyarakat direspon positif oleh pihak PLN. Pak Wahyu dan jajarannya berupaya tidak memadamkan listrik selama bulan puasa," ucap Edo.
Secara terpisah Manager PLN UP3 Langsa Wahyu Bagus Novianto menjelaskan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H, pihaknya telah melakukan berbagai strategi dan persiapan agar listrik tetap menyala 24 jam.
Adapun langkah untuk mengantisipasi pemadaman listrik, PLN Langsa telah melaksanakan apel siaga dan gelar peralatan demi menjaga kendala pasokan listrik, agar tidak mengganggu umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa di bulan yang masyhur penuh ampunan Allah SWT tersebut.
Baca juga: PLN Blangpidie upayakan listrik normal bulan puasa
"Dilingkungan kerja PLN UP3 Langsa terdapat 39 petugas yang siap siaga terdiri dari 206 petugas Yantek terbagi menjadi satu regu PDKB, 21 regu Yantek, 6 regu PP Yantek dan 9 regu tim rintis," jelasnya.
Menurut Wahyu petugas-petugas tersebut tersebar di enam unit di bawah kendali UP3 Langsa dan siap menjaga ke-handalan pasokan aliran listrik.
Wahyu Bagus Novianto juga memastikan selama bulan suci Ramadhan tidak ada terjadi pemadaman listrik yang terencana. Seluruh unit telah berkomunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepntingan terkait ke-andalan listrik.
Tidak hanya itu, sambung Wahyu seluruh peralatan kerja juga dipastikan berkualitas tingkat keamanannya. Sementara kepada petugas/tenaga kerja juga dijamin keselamatannya dalam menjalankan tugas dengan menerapkan SOP keselamatan dan kesehatan kerja (K3) demi melindungi mereka dari bahaya.
"Tidak ada tawar menawar dalam K3. Seluruh pemimpin tim K3 memastikan petugasnya menggunakan metode JSA dan Hirarc untuk mengidentifikasi resiko kecelakaan kerja saat melakukan aktivitas," ucap Wahyu.