Menhub Budi Karya tinjau Stasiun KA Sungai Liput Aceh Tamiang, jalur BSL diteruskan

Menhub RI Budi Karya Sumadi saat meninjau Stasiun Kereta Api Sungai Liput di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh yang telah rampung dikerjakan menunggu progres lanjutan yakni penyelesaian jalur kereta api segmen Besitang-Langsa (BSL), Sabtu (1/4/2023). (ANTARA/Dede Harison)

Aceh Tamiang (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub RI) Budi Karya Sumadi meninjau Stasiun Kereta Api Sungai Liput, Kabupaten Aceh Tamiang, pada Sabtu, dalam rangka melanjutkan kembali progres pembangunan jalur kereta api Besitang - Langsa (BSL) yang terhenti.

Pantauan ANTARA, Menhub tiba di Aceh Tamiang sekitar pukul 11.30 WIB menggunakan helikopter dan mendarat di lapangan bola kaki Dusun Harum Sari, Desa Semadam, Kecamatan Kejuruan Muda.

Menhub Budi Karya Sumadi disambut Pj Bupati Meurah Budiman, unsur Forkopimda Aceh Tamiang dan jajaran Dirjen Kemenhub Perkeretaapian.

Baca juga: Ini daftar profesi yang dapat naik kereta api gratis

Sebelum meninjau Stasiun KA Sungai Liput yang berlokasi di Desa Simpang Kanan, Menhub menyempatkan diri melihat jalur rel kereta api yang amblas di kawasan Simpang Tiga Semadam.

Di lokasi ini juga banyak ratusan beton bantalan rel KA mangkrak. Informasi diperoleh proyek ini sudah terhenti sejak pertengahan tahun 2022.

Budi Karya memastikan pembangunan rel kereta api dari Besitang - Langsa (BSL) tetap akan diteruskan, bahkan nantinya akan tersambung sampai ke Lhokseumawe. Meski Budi Karya tak menyebutkan tahun pelaksanaan dan target selesai.

"Namun pembangunan rel kereta api ini tidak mungkin dikerjakan sekaligus karena keterbatasan anggaran negara," kata Budi Karya Sumadi.

"Karena pada saat yang sama juga pemerintah membangun rel kereta api di Makassar saat ini," lanjutnya.

Baca juga: Aceh perjuangkan proyek kereta api masuk PSN

Dalam kunjungan kerja ini, Menhub Budi Karya Sumadi juga secara simbolis menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako kepada warga desa setempat.

Sementara itu, Pj Bupati Aceh Tamiang Meurah Budiman mengatakan keberadaan transportasi darat kereta api ini sangat diharapkan karena berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh dalam upaya pemberantasan kemiskinan di daerah.

"Dengan dibukanya jalur kereta api dari Medan ke Aceh, maka sangat membantu kehidupan ekonomi masyarakat, meningkatnya volume perdagangan kedua provinsi dan perputaran ekonomi semakin baik," ujar Meurah.

Menurut Meurah, di bidang pendidikan jalur kereta api juga memberikan akses transportasi yang sangat baik bagi pelajar dan mahasiswa Aceh yang kuliah di Medan serta sebaliknya siswa asal Sumatera Utara yang kuliah di Aceh.

Baca juga: Pekerja Kebut Bangun Jalur Kereta Api di Aceh Tamiang Sepanjang 5,8 Km