Sementara itu, Syahril menilai upaya mendorong optimalisasi pelayanan kesehatan preventif tidak mudah karena saat ini baru 33 persen penduduk Indonesia yang melakukan skrining penyakit tidak menular.
Sedangkan sebanyak 70 persen pasien kanker di Indonesia baru memulai pengobatan ketika sudah memasuki stadium lanjut.
“Ini dapat menurunkan risiko keberhasilan pengobatan dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat,” kata Syahril.
Selain itu melalui kegiatan skrining kesehatan di Puskesmas, Indonesia dapat menghemat beban biaya kesehatan karena pada 2022 beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun yang meningkat dibanding 2021 Rp17,9 triliun.
Oleh sebab itu, Kemenkes pun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk rutin melakukan skrining di Puskesmas sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit.
“Kami juga berharap kesadaran masyarakat akan pencegahan semakin meningkat dan masyarakat lebih peduli pada kesehatan,” demikian Mohammad Syahril.
Skrining 14 jenis penyakit di puskesmas gratis
Sabtu, 15 April 2023 16:11 WIB