Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan bahaya "balas dendam" makan saat Lebaran. Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI ini mengatakakan porsi makan yang berimbang dapat menjaga tubuh tetap sehat dan bugar selama Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Jangan melakukan 'balas dendam' makan berlebihan di hari Lebaran dan hari-hari sesudahnya. Ingat, apapun yang berlebihan maka tentu tidak baik akibatnya," kata Prof Tjandra di Jakarta, Ahad.
Salah satu aktivitas yang perlu dihindari masyarakat dalam berlebaran, yakni konsumsi makanan berlebihan yang tidak baik untuk tubuh.
Baca juga: Hati-hati jika sering mengantuk saat puasa, tanda tubuh kurang bugar
Salah satu panduan konsumsi makanan berimbang, yakni setengah piring makanan diisi dengan sayuran dan buah, seperempat piring diisi nasi atau sejenisnya, bisa berupa jagung, gandum, dan lainnya, seperempat lainnya, diisi dengan protein.
"Juga hati-hati bila mengonsumsi makanan yang tajam, pedas atau terlalu banyak lemak," katanya.
Untuk mereka yang berwisata, Tjandra berpesan agar masyarakat bisa mengantisipasi objek wisata dan pusat perbelanjaan yang penuh pengunjung.
Tips yang disampaikan dia, yakni memilih waktu di luar situasi puncak kunjungan.
"Walaupun kini mudik sudah relatif bebas, tapi tetap lakukan aktivitas dengan seimbang. Jangan lelah berlebihan, apalagi kalau membawa anak-anak," katanya.
Selain itu, waktu tidur harus tetap terjaga baik, misalnya jangan begadang berkepanjangan karena sudah lama tidak ketemu teman dan kerabat.
Baca juga: Waspada ibu hamil, berat badan naik berlebihan bisa sebabkan kematian janin
Kalau ada yang mempunyai keluhan penyakit, kata dia, perlu berkonsultasi ke petugas kesehatan.
"Ingat, para pemudik akan menjalani arus balik yang bukan tidak mungkin akan padat dan melelahkan pula, yang membutuhkan fisik yang baik," katanya.
Baca juga: Ini sebabnya masyarakat perlu periksa kesehatan telinga setiap enam bulan
Bahaya "balas dendam" makan saat Lebaran bagi tubuh
Minggu, 23 April 2023 12:02 WIB