Memahami penyakit asma, tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikontrol
Selasa, 2 Mei 2023 10:54 WIB
Dokter yang mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan kondisi pertama adalah tidak ada lagi gejala asma pada siang hari, kalaupun ada maksimal hanya terjadi dua kali seminggu.
Kedua, pengidap asma tidak memakai obat semprot untuk menangani gejalanya ketika mendapat serangan, kalaupun ada maksimal hanya terjadi dua kali seminggu.
Ketiga, tidak pernah terbangun dari tidur malam karena batuk, sesak napas, atau apapun yang menjadi gejala serangan asma.
"Dan terakhir, tidak ada gangguan aktivitas apapun dalam kurun waktu ini. Inilah yang harus dicapai pengidap asma sehingga tidak terganggu sama sekali dengan penyakitnya," jelasnya.