Tak hanya wisata, Pemkot Sabang jajaki pengembangan sektor pertanian dan perkebunan
Selasa, 9 Mei 2023 12:42 WIB
Reza juga melibatkan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sabang saat bertemu dengan pengumpul hasil pertanian yang berlokasi di Paya Seunara dan meninjau langsung kebun milik petani Sabang, di Cot Maha Raja, Batee Shok, yang merupakan binaan KTNA Sabang.
"Dari situ kita mendapatkan masukan dan gambaran terkait kondisi hasil pertanian saat ini. Informasi seperti itu sangat kita butuhkan untuk menentukan kebijakan ke depan, terkait pembangunan pertanian dan perkebunan, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Sabang," ujarnya.
Wali kota berharap dengan adanya sinergi antara Dinas Pertanian dan Pangan serta KTNA maka upaya-upaya pembinaan, peningkatan kualitas produk pertanian, dan pengembangan komoditi unggulan akan dapat terus dilakukan.
"Kita juga harus fokus ke beberapa komoditi Sabang. Tapi yang jelas, Sabang punya potensi besar, walaupun luas lahannya tidak seluas daerah lain. Jadi dengan kapasitas yang kecil ini, kita kembangkan langkah yang paling tepat bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Sabang optimalkan pemanfaatan aset daerah yang terbengkalai
Sementara itu, Ketua KTNA Sabang Saifuddin mengharapkan agar adanya ketersediaan pasar yang luas sehingga produk hasil panen masyarakat petani di Kota Sabang bisa dijual dengan harga maksimal.
KTNA juga berharap pemerintah kota, provinsi maupun pemerintah pusat dapat melakukan pembinaan agar daerah memiliki produksi langsung dari hasil panen.
"Alangkah baiknya, kita ada produk yang diproduksi langsung dan dipasarkan dalam kota. Misalnya olahan, apakah dibuat tepung atau difungsikan menjadi pewarna sehingga hasil produksi petani Sabang bisa kita pasarkan di tingkat lokal kota kita sendiri, tidak mesti kita bawa keluar daerah,” ujarnya.
Selama ini, KTNA bersama Dinas Pertanian Dan Pangan Kota Sabang telah melakukan berbagai pendampingan bagi para petanisehingga hasil produksi petani cukup membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Kota Sabang.
“Meskipun 80 persen kebutuhan pangan masih dipasok dari luar Sabang,” ujarnya.
Baca juga: Tiga bulan terakhir, turis Malaysia paling banyak ke Aceh