Meulaboh (ANTARA Aceh) - Badan Layanan Usaha Daerah Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien (BLUD-RSU CND) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh menangani 20 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama empat bulan terakhir karena pengaruh lingkungan tidak bersih.
Sekretaris Direktur RSU CND Meulaboh, Junaidi kepada wartawan di Meulaboh, Sabtu, mengatakan, jumlah kasus tertinggi ditemukan pada Desember 2016 yakni sebanyak enam kasus dan semua penderitanya merupakan anak-anak berusia di bawah enam tahun.
"Kenapa anak-anak, karena mereka berada di rumah selalu ataupun sudah berada dilingkungan sekolah. Sementara orang dewasa tentunya sudah beraktivitas di luar lingkungan rumah," sebutnya.
Junaidi merincikan, selama September jumlah kasus penderita DBD ditanggani sebanyak tujuh orang pasien, Oktober 10 orang pasien, November dua orang pasien dan bulan Desember sebanyak enam orang pasien.
Dari seluruh pasien yang dapat ditangani pihak rumah sakit itu tidak ada yang meningggal dunia dalam kurun waktu triwulan terakhir 2016 dan instansi terkait melakukan upaya penanganan berupa pengasapan (fogging) setelah dilaporkan adanya kasus itu.
Dia menjelaskan, kasus DBD muncul pasca musim hujan, sebab jentik-jentik nyamuk berkembang biak dalam tempat penampungan air selama musim hujan dan baru muncul keluar setelah dewasa saat musim panas tiba.
"Sehingga banyak yang menyampaikan nyamuk aedes aegypti muncul saat musim penghujan. Karena memang jentik-jentik nyamuk ini berkembang saat musim hujan dan mucul setelah dewasa menyerang siapa saja berkativitas di pagi hari," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk rekapitulasi data kasus DBD satu tahun terakhir masih dalam proses pengumpulan, namun dipastikan kasus DBD yang ditangani pihaknya itu belum masuk katagori Kasus Luar Biasa (KLB) karena jumlahnya tidak begitu tinggi.
Sementara itu data yang disampaikan Kasi pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Barat, Rasmuddin, bahwa sepanjang Januari-November 2016 ditemukan 57 kasus DBD, apabila bertambah enam kasus pada Desember sehinggga jumlah keseluruhan selama 2016 mencapai 63 kasus.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan kasus DBD tahun 2015 hanya sebanyak 59 kasus, peningkatan itu diakibatkan oleh cuaca ekstrim dalam beberapa bulan terakhir cukup sering bahkan sampai terjadi banjir.
Dinkes selalu berharap masyarakat dapat berperilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan tetap bersih serta tidak membiarkan adanya genangan air, bahkan sekalipun pada botol sisa minuman plastik yang dapat menampung air.