Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Ikafensy) Amal Hasan menyatakan penyelenggaraan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-22 di Universitas Syiah Kuala (USK) dapat menjadi momentum mengubah paradigma berpikir mahasiswa yang lebih terbuka dan mendunia.
“Kalangan mahasiswa khususnya harus mampu berpikir global dengan terus meningkatkan kemampuan bidang ilmu yang diambil dan pasti mampu menguasai bahasa asing sehingga bisa berkompetisi,” kata Amal Hasan di Banda Aceh, Senin.
Menurut dia kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan memperkuat ikatan mahasiswa antarketiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Baca juga: Tarian nasional tiga negara semarakkan pembukaan IMT-GT di USK Aceh
“Jadikan ajang ini sebagai momentum untuk transfer ilmu dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan pemahaman, serta transfer of value tentang nilai-nilai moral dan kebaikan antarmahasiswa tiga negara,” kata dia yang juga Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Wilayah Aceh tersebut.
Amal Hasan juga mengapresiasi pihak rektorat dan civitas akademika Universitas Syiah Kuala dengan ikut mengkolaborasikan Bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bertema international food festival yang menampilkan berbagai kuliner, barang-barang merchandise, suvernir dan aksesoris, serta barang-barang kebutuhan sehari-hari mahasiswa yang menjadi ajang bagi UMKM lokal naik kelas.
“Kita berharap lewat kegiatan tersebut bisa menstimulasi UMKM lokal naik kelas, bisa membentuk karakter mahasiswa menjadi kuat dan berkembang, serta dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mahasiswa secara global,” katanya.