Banda Aceh (ANTARA) - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh menyatakan bahwa banjir melanda Kabupaten Aceh Tenggara dalam sepekan terakhir ini membuktikan adanya kerusakan tutupan hutan yang semakin masif terjadi.
“Intensitas banjir yang terjadi di Aceh Tenggara sepakan ini membuktikan bahwa kerusakan hutan semakin masif terjadi di Aceh Tenggara,” kata Direktur Walhi Aceh Ahmad Salihin, di Banda Aceh, Kamis.
Salihin menyampaikan, kerusakan hutan disebabkan karena beberapa aktivitas seperti penebangan liar, perkebunan sawit hingga pembukaan jalan baru dari Jambur Latong, Kutacane sampai perbatasan Sumatera Utara.
Baca juga: Banjir di Aceh Tenggara berdampak pada 8.101 jiwa di 59 desa
Kata dia, pembukaan jalan baru tersebut dapat memicu illegal logging maupun konflik satwa dan kejahatan lingkungan lainnya. Dengan adanya jalan tersebut para perambah hutan semakin mudah mengakses kawasan hutan untuk menebang kayu.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), banjir yang melanda Aceh Tenggara sepekan terakhir ini telah berdampak terhadap 8.101 jiwa dan 2.230 kepala keluarga. Di mana, sampai hari ini sebanyak 326 jiwa terpaksa harus diungsikan.
WALHI sebut banjir Aceh Tenggara jadi bukti kerusakan hutan semakin masif
Kamis, 24 Agustus 2023 12:32 WIB