Semarang (ANTARA) - Video azan magrib bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo yang tayang di salah satu televisi swasta, RCTI. Ada yang menilainya sebagai kampanye terselubung, namun ada juga yang menyambutnya secara positif.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (Jateng) Tafsir di Semarang, Senin, menilai video azan tersebut merupakan kreativitas yang positif.
"Yang pertama masyarakat harus paham bahwa RCTI adalah media swasta yang menampung semua kreativitas. Siapa yang kreatif dan lebih dahulu, itulah yang akan bisa menjadi pemenang di media," katanya.
Baca juga: Partai Demokrat sebut Komunikasi dengan Ganjar dan Prabowo berjalan baik
Tafsir justru mengimbau masyarakat agar tidak perlu memperdebatkan video azan tersebut karena masing-masing bakal calon presiden mempunyai hak yang sama untuk berkreativitas.
"'Kan banyak, televisi yang lain. Televisi yang lain itu 'kan juga punya video azan. Ini soal kreativitas, siapa yang lebih dahulu sehingga tidak perlu protes. Cuma mungkin sudah tidak akan menarik karena sudah didahului RCTI lewat Pak Ganjar," ujarnya.
Tafsir mengingatkan agar dalam berkreativitas tidak saling menjelekkan pihak yang lain dan jangan sampai kebebasan berkreativitas menyakiti perasaan orang lain, serta jangan sampai memecah belah.
"Tolong dijawab dengan kreatif, jangan dengan reaktif. Adu kreatif, adu gagasan. Siapa yang paling kreatif, siapa yang paling cepat. Yang penting tidak menafikan dan menjelekkan yang lain. Silakan calonnya dijunjung setinggi langit, tanpa menjatuhkan calon lain," katanya.
Ia menyebut Ganjar Pranowo merupakan sosok yang tawaduk atau rendah hati, taat beribadah, serta memiliki kepedulian terhadap ormas keagamaan, termasuk di antaranya Muhammadiyah.
Baca juga: Ganjar dinilai punya modal sosial yang kuat untuk Pilpres 2024
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng K.H. Muhyiddin menyatakan tidak mempermasalahkan munculnya bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pada tayangan video azan magrib di stasiun televisi swasta nasional RCTI.
"Saya senang atas tayangan Pak Ganjar pada siaran azan magrib di televisi saat melakukan wudu dan salat berjemaah dengan yang lain," ujarnya.
Muhyiddin menilai video azan yang tayang di televisi swasta itu justru dapat menjadi sarana dakwah untuk mengajak umat Islam agar lebih giat beribadah.
Baca juga: CPCS: Prabowo unggul dari Ganjar dalam simulasi "head to head"