Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh Rony Widijarto menyatakan kenaikan harga beras di Aceh bisa memicu kenaikan angka inflasi secara bulanan (m-to-m) pada September 2023, namun masih pada kisaran batas bawah untuk inflasi secara tahunan (y-o-y).
“Memang benar, dari pantauan yang kami lakukan di website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) beras memiliki kontribusi positif untuk inflasi di Aceh,” kata Rony di Banda Aceh, Kamis.
Pada PIHPS, harga beras di Aceh hingga Kamis (21/9) meliputi beras kualitas bawah satu Rp13.150 per kilogram, beras kualitas bawah dua Rp12.900 per kilogram, dan beras kualitas medium satu Rp14.300 per kilogram.
Baca juga: Harga beras di Aceh Timur naik jadi Rp210 ribu per sak
Selanjutnya, beras kualitas medium dua Rp14.100 per kilogram, sedangkan beras kualitas super dua Rp15.050 per kilogram dan beras kualitas super satu Rp15.650 per kilogram.
Kendati demikian, kata Rony, harga-harga komoditas pangan lain seperti cabai merah, bawang merah, dan ikan tongkol cenderung mengalami penurunan.
Karena itu, BI memperkirakan inflasi secara m-to-m berpotensi akan naik, sedangkan untuk inflasi y-o-y masih pada kisaran batas bawah yakni mendekati 2 persen. Sedangkan, sasaran inflasi adalah 3 persen plus minus 1 persen.
“Sehingga, meski (inflasi) secara bulanan naik, namun angka inflasi tahunan masih terjaga dalam kisaran batas bawah sasaran inflasi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Aceh, serta pemerintah kabupaten/kota se Aceh, Bulog, dan unsur terkait lainnya secara kolaborasi dan konsisten melakukan beberapa langkah strategis dalam upaya pengendalian inflasi.
Di antaranya dengan penyelenggaraan pasar murah, operasi pasar khusus beras, hingga mendorong kerjasama perdagangan antar daerah (KAD).
“Kemudian juga pengembangan kapasitas UMKM ketahanan pangan, dan beberapa kegiatan lain yang kami yakini mampu menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga,” ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada Agustus 2023 tercatat beras juga menjadi salah satu komoditas yang juga menyumbang inflasi.
Kontribusi beras sebesar 0,11 persen, berada di bawah cabai merah sebesar 0,14 persen. Selain itu ada juga komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi yakni angkutan udara 0,09 persen dan rokok kretek filter 0,02 persen.
Namun demikian, berdasarkan gabungan tiga kota, yakni Meulaboh, Lhokseumawe dan Banda Aceh, tercatat Aceh mengalami deflasi 0,15 persen pada Agustus 2023. Komoditas yang memiliki andil dominan terhadap deflasi m-to-m yaitu daging ayam ras sebesar 0,12 persen
Pada Agustus 2023, Kota Meulaboh terjadi inflasi sebesar 0,03 persen, Banda Aceh deflasi sebesar 0,27 persen, dan Lhokseumawe inflasi sebesar 0,06 persen.
Baca juga: Harga beras di Aceh Barat capai Rp200 ribu per karung
BI prediksi kenaikan harga beras picu inflasi pada September di Aceh
Kamis, 21 September 2023 19:11 WIB