Banda Aceh (ANTARA) - Akademisi Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Nur Fadli menyebutkan unit pengolahan ikan tangkap untuk mendapatkan nilai tambah dari sektor perikanan di Aceh masih sangat terbatas, sehingga masih perlu dioptimalkan guna menampung hasil tangkapan nelayan.
“Misalnya untuk pengolahan loin, frozen food dan pengolahan lainnya itu masih sangat terbatas (di Aceh),” kata Nur Fadli di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Nur Fadli berdasarkan hasil kajian yang dilakukan bersama akademisi lain, terkait potensi, optimalisasi, dan peluang investasi sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Aceh.
Baca juga: DKP Aceh bantu akses pemasaran produk olahan perikanan UMKM se Aceh
Ia menjelaskan ada tiga klaster wilayah pengelolaan perikanan di Aceh yaitu klaster utara meliputi Sabang, Aceh Besar dan Banda Aceh. Klaster barat mulai dari Aceh Jaya hingga ke Aceh Singkil dan Simeulue, serta klaster timur mulai pesisir Pidie hingga Aceh Tamiang.