Akademisi nilai unit pengolahan produk ikan di Aceh masih terbatas
Kamis, 28 September 2023 19:05 WIB
Perairan laut Aceh, kata dia, masuk dalam wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 571 dan 572 dengan potensi sumber daya perikanan sebesar 423,41 ribu ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Aceh dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
“Aceh secara potensi tidak bisa diragukan lagi, kita memiliki banyak sekali potensi perikanan. Ada 18 kabupaten/kota di Aceh yang merupakan wilayah pesisir,” ujarnya.
Namun, menurut dia, produksi perikanan Aceh masih belum optimal. Data produksi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh tahun 2021 tercatat, produksi perikanan tangkap di Tanah Rencong sebanyak 283 ribu ton per tahun.
“Artinya yang masih kita manfaatkan sekitar 70 persen. Sebenarnya masih bisa kita tingkatkan lagi,” ujarnya.
Dari hasil produksi perikanan itu, lanjut dia, hanya sekitar 45 ribu ton ikan tangkap nelayan di provinsi paling barat Indonesia itu yang diolah sehingga menghasilkan berbagai produk hilirisasi yang bernilai tambah secara ekonomi.
“Tapi kalau kita lihat angka ini terlalu kecil, masih sekitar 45 ribu ton yang diolah. Sisanya memang (ikan) kita mengirim langsung ke luar, terutama ke Sumatera Utara,” kata Nur Fadli.
Pihaknya mencatat, di klaster utara terdapat 10 unit pengolahan ikan, klaster barat tiga unit, dan klaster timur sebanyak lima unit. Dari total unit pengolahan ikan tersebut didominasi oleh jenis usaha menengah besar sebesar 53 persen, mikro kecil 35 persen dan besar 12 persen.
Baca juga: Aceh ekspor 200 ton hasil perikanan hingga September 2023, begini penjelasannya