Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal menyatakan dua negara sahabat yakni India dan Jepang telah mengkonfirmasi akan hadir pada pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 tahun 2023.
“Insya Allah mereka telah mengkonfirmasi untuk hadir dan ikut berpartisipasi dalam event budaya di Provinsi Aceh,” kata Almunniza Kamal di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan kegiatan PKA tersebut bertujuan untuk mempromosikan, melestarikan, dan merayakan warisan budaya Aceh agar dapat terus terjaga dan tidak tergerus zaman serta membangun kesadaran budaya.
“Kegiatan ini juga bagian mempromosi kepariwisataan yang ada di seluruh kabupaten/kota di Aceh, membangun rasa persatuan dan Identitas dan pengembangan ekonomi,” katanya.
Menurut dia dia PKA juga bagian upaya pelestarian budaya yang di dalamnya mengandung unsur pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan yang sesuai dengan tema "Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia".
Dalam kegiatan tersebut sebanyak 23 Balai Pelestarian Kebudayaan perwakilan Provinsi Se-Indonesia juga akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan event empat tahunan yang akan berlangsung pada 4 – 12 November 2023 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.
“Kita berharap PKA memberikan efek untuk meningkatkan ekonomi pasca-Covid 19, melalui ragam potensi rempah Aceh yang telah mendunia antara lain seperti kopi dan nilam, serta juga memperkenalkan ragam potensi rempah unggulan Aceh lainnya,” katanya.
Ia menambahkan kegiatan tersebut juga untuk menghimpun perspektif dan informasi terkait sejarah dan peluang ekonomi rempah baik dalam skala lokal, nasional, hingga global.
Kemudian mensosialisasikan program strategis nasional terkait sejarah, ekonomi rempah nusantara, promosi dan upaya pelestarian budaya Aceh serta mengadvokasi Jalur Rempah Nusantara untuk mendapatkan pengakuan dunia yang ditetapkan sebagai World Heritage Memory oleh UNESCO
“Alhamdulillah, secara internal tim panitia PKA-8 telah bekerja maksimal. Secara persentase progres persiapan hingga saat ini sudah mencapai 80 persen. Kami terus melakukan rapat koordinasi hampir setiap hari dengan berbagai pemangku kepentingan terkait kolaborasi dan evaluasi untuk memaksimalkan perhelatan PKA-8,” demikian Almuniza.