Banda Aceh (ANTARA) - Sejumlah asosiasi perusahaan asuransi meningkatkan literasi asuransi kepada masyarakat di Provinsi Aceh dalam upaya mengoptimalkan kesadaran manfaat berasuransi.
“Literasi asuransi kepada masyarakat harus terus ditingkatkan dalam upaya memberikan pengetahuan terhadap hak dan kewajiban dalam berasuransi sehingga masyarakat sadar akan manfaat berasuransi,” kata Ketua Umum Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI) Dikarioso dalam keterangan pers kepada Antara di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan dalam rangka memperingati hari asuransi 2023, pihaknya menyelenggarakan serangkaian kegiatan literasi kepada masyarakat di 12 provinsi dan salah satunya di Provinsi Aceh.
Ia menyebutkan berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK tahun 2022, literasi dan inklusi pada sektor Asuransi masih di bawah level Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yakni literasi pada sektor Perasuransian berada pada level 31,7 persen sedangkan inklusi pada level 16,6 persen.
“Angka tersebut menjadi sebuah tantangan bagi sektor perasuransian sehingga tingkat inklusi harus terus ditingkatkan,” katanya.
Ia mengatakan dalam peringatan hari asuransi tersebut pihaknya bersama dengan seluruh perusahaan asuransi, institusi terkait ikut melakukan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat.
Ketua Panitia Hari Asuransi 2023 Rio Darante mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melakukan rangkaian kegiatan “Literasi Asuransi untuk Negeri” berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani guna memperluas inklusi perasuransian kepada sektor UMKM.
“Kita berharap dengan kerja sama seluruh perasuransian dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat menjadi tumbuh dan memahami bahwa perencanaan keuangan diperlukan dengan tetap memperhatikan Pilar Perlindungan yang dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan sehingga menjadikan asuransi sebagai salah satu pilar terpenting perekonomian di Indonesia,” katanya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin H. Noekman, memberikan apresiasi kepada pemerintah dan masyarakat Banda Aceh yang berkomitmen dan mengedepankan prinsip syariah dalam kehidupan sehari-hari.
AASI yang merupakan jembatan antara regulator dan industri perasuransian, khususnya Perasuransian Syariah, senantiasa mendukung upaya untuk memasyarakatkan Indonesia dengan berkesadaran berasuransi syariah.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Bidang Literasi dan Edukasi AASI ikut hadir langsung menjadi narasumber dalam menyampaikan konsep asuransi syariah serta pentingnya berasuransi syariah.
Baca juga: 1.800 petani kopi di Bener Meriah punya asuransi risiko gagal panen