Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU jatuh di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, telah mengakibatkan empat awaknya meninggal dunia. Mereka kini mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa setingkat lebih tinggi sebagai bentuk penghargaan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa seluruh korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut mendapatkan penghargaan dari negara.
"Semua mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa sebagai penghargaan dari negara atas Dharma Bhakti mereka kepada nusa dan bangsa," ujar Agung.
Baca juga: Dua pesawat tempur TNI AU jatuh di kawasan taman nasional Bromo, begini kronologinya
Agung menjelaskan, dengan kenaikan pangkat tersebut, maka pangkat Kolonel Penerbang Subhan menjadi Marsekal Pertama TNI (Anumerta) dan Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya menjadi Marsekal Pertama TNI (Anumerta).
Kemudian, lanjutnya, Letkol Penerbang Sandhra Gunawan menjadi Kolonel Penerbang (Anumerta) dan Mayor Penerbang Yuda A Seta menjadi Letkol Penerbang (Anumerta). Dengan kenaikan pangkat tersebut, juga diberikan segala fasilitas kepada personel yang gugur dalam tugas.
Mereka dinyatakan naik satu tingkat dengan segala fasilitas yang diberikan kepada personel yang gugur dalam tugas.
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis siang kurang lebih pukul 12.00 WIB. Dua pesawat itu bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 yang tengah melakukan sesi latihan rutin.
Dua pesawat mengalami hilang kontak usai melakukan manuver formasi dan menembus awan. Dugaan awal, jatuhnya pesawat tempur tersebut akibat cuaca buruk.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban kecelakaan pesawat Super Tucano naik pangkat