Banda Aceh (ANTARA) - Pesantren atau Dayah Thalibul Huda di Aceh Besar menyalurkan sejumlah bantuan makanan dan family kit kepada pengungsi etnis Rohingya yang berada di basement gedung Balai Meseuraya Aceh (BMA) Kota Banda Aceh.
Pimpinan Dayah Thalibul Huda Abi Hasbi Albayuni, Senin, mengatakan bantuan makanan dan family kit ini berasal dari para santri Dayah Dayah Thalibul Huda, yang berjumlah sebanyak 120 paket dengan nilai per paket sebesar Rp100 ribu.
"Atas nama santri dayah kami yang telah mengumpulkan sedikit bantuan berupa paket yang isinya ada makanan dan family kit, untuk khususnya ibu-ibu dan anak-anak pengungsi Rohingya yang berada di tempat ini," katanya di sela-sela penyerahan bantuan di Banda Aceh.
Baca juga: Warga tolak wacana relokasi Rohingya ke gedung PMI Aceh
Ia menjelaskan, bantuan ini diberikan atas pertimbangan kemanusiaan. Apalagi para Rohingya ini merupakan muslim, sehingga sesama umat Nabi Muhammad SAW harus saling menjaga ukhuwah islamiyah atau persaudaraan.
"Kita tidak tahu alasan apa yang kita sampaikan di hari akhirat, kalau kita tidak membantu umat nabi, apalagi mereka ini teraniaya. Kita tahu bagaimana di negeri mereka, di tempat pengungsian, kemudian mereka terapung di laut, jadi kejadian ini tidak lepas daripada takdir Allah," ujarnya.
Baca juga: MPU Aceh harap Presiden Jokowi selesaikan masalah Rohingya, jangan serahkan ke masyarakat
Ia berharap, bantuan makanan dan family kit dari santri dayah tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan, sekaligus menyenangkan para pengungsi Rohingya yang sedang dalam kondisi serba kekurangan di tempat penampungan sementara.
"Ini lah yang dapat kita berikan pada hari ini, dan kita menggugah teman-teman yang lain mungkin dari santri dayah lain untuk juga ikut bersama-sama peduli kepada pengungsi Rohingya ini," ujarnya.
Para pengungsi etnis Rohingya di Balai Meseuraya Aceh yang berjumlah 137 orang itu sebelumnya mendarat di pantai kawasan Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar pada (10/12) lalu.
Pasca pendaratan, para Rohingya tersebut sudah mengalami penolakan di beberapa tempat seperti Lamreh Aceh Besar, Scout Camp Pramuka Pidie, Ladong Aceh Besar, hingga akhirnya dibawa ke Balai Meseuraya Aceh.
Baca juga: Waspadai gelombang penyelundupan yang mengatasnamakan Rohingya, UNHCR harus tanggung jawab
Baca juga: Polresta Banda Aceh kembali tetapkan dua tersangka penyelundup Rohingya
Santri di Aceh serahkan bantuan untuk pengungsi Rohingya
Senin, 8 Januari 2024 15:09 WIB