Kamaruddin juga meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Aceh, untuk menjaga kondusivitas, dengan terus menyerukan semangat penyelamatan reformasi dan demokrasi yang telah menjadi cita-cita para reformasi 1998.
"Cita-cita reformasi terlalu mahal untuk digadaikan demi kepentingan pragmatis Pemilu 2024. Jangan lagi mundur ke belakang dan perkuat sendi kebangsaan dengan nilai demokrasi yang kita gali dari nilai Pancasila dan UUD 1945," katanya.
Tak hanya itu, akademisi Unimal juga berharap para rektor seluruh Indonesia baik kampus negeri maupun swasta untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa agar dapat memilih secara cerdas dan bertanggung jawab demi kelangsungan demokrasi.
Baca: Megawati sindir pemerintah, aparat jangan intimidasi rakyat
"Pilihan cerdas akan menyelamatkan republik ini dari polarisasi dan disintegrasi bangsa," ujarnya.
Selanjutnya, diharapkan kepada masyarakat Indonesia yang terdaftar sebagai pemilih, gunakan hak pilih pada Pilpres dan Pileg secara mandiri dan sesuai dengan hati nurani.
"Tidak ada seorangpun yang berhak mengatur dan menggiring pilihan, karena hal itu tidak sesuai dengan semangat demokrasi yang kita perjuangkan dan nilai-nilai Pancasila yang kita anut," demikian Kamaruddin.