Sabang (ANTARA) - Kantor Bank Indonesia Perwakilan Aceh menjadikan Pelabuhan Balohan, Kota Sabang sebagai kawasan ekosistem pembayaran digital dengan layanan Quick Response Code Indonesiaan Standar (QRIS), dalam upaya akselerasi penerapan digitalisasi provinsi paling barat Indonesia itu.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Prabu Dewanto di Kota Sabang, Jumat, mengatakan Pulau Weh Sabang merupakan daerah utama tujuan wisata di Tanah Rencong itu, sehingga sangat cocok untuk dimulai dibangun ekosistem transaksi digital.
"Ini merupakan salah satu upaya kita untuk memasyarakatkan QRIS, terutama juga untuk turis-turis yang datang ke sini. Jadi begitu mereka sampai di sini sudah mendapatkan experience mengenai transaksi non tunai atau digital," kata Prabu.
Baca juga: Bank Indonesia Aceh targetkan 10 juta transaksi QRIS pada 2024
Hal itu disampaikan Prabu usai meluncurkan ekosistem pembayaran digital di Pelabuhan Balohan Sabang bersama Pemerintah Kota Sabang dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) di Taman Menara Merah Putih, Kota Sabang.
Ia menjelaskan, pihaknya memilik transaksi digital dengan layanan QRIS, karena dinilai yang paling gampang dilakukan masyarakat, dimana pun dan kapan pun.
Oleh karenanya, lanjut dia, digitalisasi yang dilakukan di Pelabuhan Balohan Sabang menyentuh semua sektor, baik pembelian tiket, retribusi masuk pelabuhan, parkir hingga transaksi di gerai-gerai UMKM.
Dan harapannya, kata Prabu, di mulai dengan pengalaman pembayaran secara digital di pelabuhan sebagai pintu masuk, maka turis juga akan melakukan hal yang sama saat transaksi di hotel-hotel, restoran di kawasan lainnya di Kota Sabang.
"Makanya kita buatnya ekosistem. Ekosistem itu artinya semua yang ada di situ nanti kita gunakan dengan QRIS transaksinya," kata Prabu.
Baca juga: Bank Indonesia catat 174 ribu pengguna baru QRIS di Aceh