Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh bekerjasama dengan Bulog Divisi Regional Aceh menggelar program pangan murah untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Banda Aceh Muhammad Nurdin di Banda Aceh, Selasa, mengatakan operasi pasar dalam gerakan pangan murah (GPM) tersebut dilaksanakan selama dua hari.
"Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang hari besar keagamaan nasional serta memfasilitasi masyarakat dalam membeli kebutuhan pangan pokok dengan harga yang terjangkau," katanya.
Gerakan pangan murah tersebut dijadwalkan akan berlangsung pada 6 Maret di halaman Kantor Camat Lueng Bata dan 7 Maret di halaman Gedung Escape Building Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa.
Pemerintah menyediakan sebanyak 400 paket pangan pokok, dan setiap paket terdiri dari empat jenis komoditi utama, yakni beras 5 kilogram, minyak goreng kemasan 2 liter, gula pasir 2 kilogram, dan telur satu lempeng isi 30 butir.
"Harga beli per paket barang pokok tersebut telah disubsidi oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, sehingga masyarakat dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau, yakni Rp161.500 per paket," katanya.
Selain itu, dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat, pemerintah juga menyiapkan dua komoditi bahan pangan pokok lainnya, yakni cabai merah dan bawang merah, yang dapat ditebus dengan harga lebih murah dari pasar.
"Untuk cabai merah kita subsidi per setengah kilogram sebesar Rp10 ribu. Sedangkan untuk bawang merah kita subsidi per setengah kilogram Rp5 ribu, jadi harga belinya lebih murah dari harga di pasar karena telah kita subsidi," ujarnya.
Pemerintah Kota Banda Aceh menjalankan kegiatan GPM bekerjasama dengan Bulog Divisi Regional (Divre) Aceh, sebagai bagian dari upaya bersama untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pangan bagi masyarakat jelang Ramadan.
Ia berharap langkah-langkah tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menghadapi bulan suci Ramadan dengan lebih tenang dan nyaman.
"Serta memperkuat kerukunan dan solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.