Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap adanya penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan bahwa kebutuhan transaksi biasanya meningkat menjelang Idul Adha seiring dengan rencana pembelian hewan kurban serta kegiatan rutin termasuk pembayaran kebutuhan sekolah.
“Karena itu, kami mengajak para nasabah untuk mengecek transaksi finansial secara berkala dan juga tidak memberikan password data pribadi, OTP kepada keluarga, oknum yang mengatasnamakan BSI maupun pihak lainnya selain diri sendiri,” kata Wisnu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: UMKM di Aceh perlu segera adaptasi dengan transaksi secara digital, ini sebabnya
Para nasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus kejahatan yang berkedok informasi perubahan tarif antar-bank yang diinformasikan melalui pesan WhatsApp pribadi.
Wisnu mengatakan, perseroan mengajak masyarakat khususnya nasabah BSI untuk lebih menyadari (aware) dalam menanggapi informasi ilegal yang masuk melalui pesan online ataupun telepon.
BSI mengingatkan bahwa modus kejahatan online perbankan atau kejahatan dunia siber (cyber crime) telah masuk ke berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui pesan WhatsApp.
Baca juga: Resmikan Landmark BSI Aceh, Wapres beri tiga arahan agar BSI maju
BSI rutin mengimbau nasabah untuk mengecek saldo rekening di BSI Mobile atau cetak rekening koran secara berkala, serta mengganti kata sandi (password) kartu debit atau kartu BSI Hasanah Card dan BSI Mobile.
Para nasabah diminta untuk mengecek kebenaran informasi resmi BSI melalui berbagai kanal seperti BSI Call 14040, www.bankbsi.co.id, seluruh outlet BSI di seluruh Indonesia, serta media sosial BSI. Adapun informasi terkini mengenai biaya transaksi di BSI bisa diakses secara berkala melalui www.bankbsi.co.id.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BSI imbau nasabah hati-hati terhadap penipuan online jelang Idul Adha