Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 di Provinsi Aceh mencapai 47,41 persen atau Rp23,45 triliun dari target Rp48,59 triliun.
"Realisasi belanja APBN hingga 30 Juni 2024 tercatat sebanyak Rp23,45 triliun atau 47,41 persen dari target belanja Rp48,59 persen," kata Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Aceh Safuadi di Banda Aceh, Kamis.
Belanja APBN, kata dia, di antaranya belanja pegawai lembaga vertikal atau pemerintah pusat. Serta pembiayaan proyek strategis nasional di antara penyelesaian pembangunan Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara.
"Selain itu, juga ada belanja APBN sebesar Rp617 miliar untuk pembangunan dan renovasi arena PON. Untuk pembangunan dan renovasi tersebut, anggaran yang dikontrakkan sebesar Rp484 miliar dengan realisasi Rp231,8 miliar atau 47,89 persen," katanya.
Sedangkan realisasi pendapatan, Kemenkeu Aceh mencatat hingga 30 Juni 2024 realisasi Rp3,06 triliun atau 43,65 persen. Pendapatan tersebut bersumber dari penerimaan pajak, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak (PNPB), dan lainnya.
Untuk penerimaan pajak, kata Safuadi, capaiannya sebesar Rp2,3 triliun atau 37,09 persen. Penerimaan bea cukai mencapai Rp134,25 miliar atau 70,71 persen.
Safuadi menyebutkan sumber penerimaan pajak di antara dari sektor administrasi pemerintahan, sektor keuangan dan asuransi, perdagangan, industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, pertanian, kehutanan, perikanan, konstruksi, dan lainnya.
Begitu juga dengan penerimaan negara bukan pajak, memberi kontribusi pendapatan negara di Aceh sebesar Rp625,31 miliar atau terealisasi 101,03 persen, kata Safuadi menyebutkan
"Kinerja PNPB ini didukung meningkatnya pendapatan jasa pelayanan pendidikan, penerimaan dari BPJS Kesehatan, serta penerimaan kembali transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran lalu," kata Safuadi.
Baca juga: Realisasi belanja pemerintah pusat di Aceh capai Rp18,71 triliun