Banda Aceh (ANTARA) - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak pengerjaan untuk pembangunan sejumlah venue PON Aceh-Sumut di wilayah Aceh yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) perlu digenjot, karena progresnya belum signifikan.
"Kalau venue yang dari APBN sudah ada peningkatan, tapi kalau yang dari APBA perlu kerja ekstra," kata Ketua Komisi V DPRA, M Rizal Falevi Kirani, di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Falevi Kirani setelah melakukan peninjauan sejumlah pembangunan venue PON Aceh-Sumut di komplek Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.
Hasil peninjauan, kata dia, beberapa venue yang dibangun menggunakan dana APBA masih diragukan bisa selesai sebelum PON, terutama arena panjat tebing.
Baca juga: Halaman google tentang informasi penginapan di Sabang kena hack jelang PON XXI
"Panjat tebing itu yang kita lihat sama-sama tadi. Masih kita ragukan. Maka kita tekankan kepada kontraktor harus ekstra kerja, sebelum pembukaan harus rampung semua," ujarnya.
Tetapi, lanjut dia, untuk venue PON yang menggunakan APBN sudah menunjukkan progres baik, terutama arena utama nya yaitu stadion Harapan Bangsa sebagai lokasi pembukaan event nantinya.
"Progresnya sudah 90 persen lebih (stadion utama), tinggal sedikit lagi, kemudian perawatan rumput. Katanya dua pekan sebelum pembukaan sudah siap," katanya.
Falevi juga meminta Pemerintah Aceh atau PB-PON Aceh jangan bersantai dalam mempersiapkan kebutuhan PON, pembangunan nya harus benar-benar digenjot, termasuk kebutuhan lain seperti transportasi, akomodasi, wajib selesai sebelum kegiatan berlangsung 8 September nanti.
"Terhadap PON ini tidak boleh main-main. Karena ini menyangkut dengan harga diri dan martabat Aceh. Kita harapkan PB-PON dan semua sektor harus serius menyiapkan semuanya," demikian Falevi Kirani.
Baca juga: Arena cabor Woodball PON Aceh masih tunggu keputusan resmi, lokasi yang disiapkan tidak layak