Meulaboh (ANTARA) - Tim bola tangan putri Provinsi Aceh dipastikan tersingkir dalam ajang PON Aceh-Sumut 2024, setelah pada babak penyisihan mengalami kekalahan telak dan terpaksa WO (walk over) dalam pertandingan berlangsung di GOS Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
“Dengan kekalahan beruntun dua kali, sudah dipastikan kita terhenti,” kata Heni Musawir di Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu.
Pada pertandingan sebelumnya pada Kamis (12/9) lalu, Aceh ditaklukkan oleh putri Provinsi Riau dengan skor 44-3.
Kemudian pada Tabu (11/9) sebelumnya, tuan rumah Aceh juga dicukur Kalimantan Timur yang juga juara PON Papua 2022 dengan skor telak 71-0, dan pada Jumat (13/9) tim Aceh terpaksa tidak hadir ke lapangan karena sebagian besar atlet mengalami cedera.
Dia mengatakan kekalahan tim tuan rumah Aceh dalam gelaran PON kali ini, karena memang sejak awal mereka hanya menjadi partisipan dalam ajang pekan olahraga nasional.
“Kami hanya tampil sebagai perkenalan saja, tidak ada target juara, anak-anak hanya main saja,” ujarnya.
Kekalahan tim asuhannya sebagai tim tuan rumah, karena mereka tidak memiliki persiapan memadai untuk berlaga di PON Aceh-Sumut 2024, dan pada ajang PON ini, atlet Aceh khususnya cabang olahraga bola tangan memang tidak ditargetkan meraih medali dalam ajang PON Aceh-Sumut 2024.
“Anak-anak cuma latihan seminggu, langsung main di PON. Bagaimana bisa menang, apalagi juara, tidak mungkin,” kata Heni Musawir.
Meski sudah menuntaskan tugas mereka untuk bermain di ajang bola tangan PON 2024, atlet bola tangan asal Aceh hingga kini juga belum menerima uang saku dari KONI Aceh.
“Yang ada dikasih dari ketua umum bola tangan Aceh Rp1 juta per orang, kalau dari KONI Aceh belum ada sama sekali,” demikian Heni Musawir.