Banda Aceh (ANTARA) - Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Kita Kreatif) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menilai program makan siang gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dengan melibatkan UMKM daerah.
“Program makan siang gratis dapat melibatkan keterlibatan UMKM kreatif lokal dalam rantai pasok yang dapat mendorong inovasi dalam packaging dan branding produk pangan lokal,” Ketua Kita Kreatif USK, Meldi, di Banda Aceh, Jumat.
Kemudian, kata Meldi, konsep edu-tourism yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto melalui integrasi sektor pendidikan dengan industri kreatif dan pariwisata bisa memainkan peran penting dalam pengembangan ekraf di daerah.
Baca juga: Ekonom USK: Program Prabowo sejalan dengan transformasi ekonomi digital
Menurutnya, program tersebut memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
“Konsep edu-tourism yang diusulkan tidak hanya menciptakan multiplier effect bagi ekonomi lokal, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk berkontribusi dalam sektor pendidikan,” ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, untuk perbaikan fasilitas sekolah, perlu dilakukan pendekatan partisipatif melibatkan industri kreatif lokal dalam desain dan implementasi program adopsi sekolah berbasis Corporate Social Responsibility (CSR), menciptakan sinergi antara pendidikan, bisnis, dan kreativitas yang dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah.
“Keberhasilan program-program ini bergantung pada pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, disertai sistem monitoring dan evaluasi yang transparan untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” katanya.
Tak hanya itu, Meldi juga meyakini latar belakang Prabowo sebagai mantan Menteri Pertahanan, diplomat, dan pejabat pemerintahan menjadi aset berharga memajukan sektor pendidikan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Ia merekomendasikan, juga perlu dilakukan revitalisasi pendidikan vokasi dengan memanfaatkan jaringan internasional Prabowo, serta pengembangan sistem pendidikan berbasis teknologi terintegrasi program ketahanan pangan.
"Dengan memanfaatkan bonus demografi, maka penting penguatan ekosistem ekonomi kreatif untuk menyerap tenaga kerja muda dan mendorong inovasi di sektor-sektor strategis," demikian Meldi.