"Kita mengajak generasi muda menggunakan hak pilihnya dan tidak golput pada Pilkada mendatang," kata Wakil Ketua Bidang Hikmah dan Kebijakan Publik PDPM Banda Aceh, Ade Firman, di Banda Aceh, Rabu.
Ade menegaskan, sikap golput pada dasarnya bukan lah sebuah solusi untuk dijadikan pilihan di setiap pesta demokrasi, melainkan bisa menciptakan masalah di masa depan, karena tidak menjadi bagian yang menentukan pemimpin.
Dirinya menuturkan, Pilkada merupakan momentum belajar bagi generasi muda dalam menentukan pilihan politik, terkhusus pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh.
Jika menjadi bagian dari golput, dan mau datang ke TPS, maka ketika nantinya muncul kebijakan tidak pro-rakyat, masyarakat jangan salahkan pemimpin terpilih, melainkan diri sendiri karena tidak berpartisipasi sejak awal.
"Suara anda itu penting, jadi mari datang ke TPS dan pilih pemimpin sesuai hati nurani. Stop golput," ujarnya.
Di sisi lain, Ade juga mengingatkan kepada siapapun calon Wali Kota Banda, jika nantinya terpilih harus benar-benar menjalankan visi-misi yang telah dirumuskan dan disampaikan ke publik.
Pemimpin, lanjut dia, harus transparan dan realistis dalam menjalankan program kerja sesuai dengan janji-janji yang telah disampaikan, sehingga masyarakat merasa bahwa pilihan mereka tepat.
"Wali Kota ke depan harus menjalankan apa yang sudah direncanakan dengan realistis, agar tidak hilang kepercayaan masyarakat pada setiap proses Pemilu maupun Pilkada. Kalau masyarakat merasa dikhianati," demikian Ade Firman.